Skip to main content

Etika Berbeda Pandangan dalam Islam: Menyelesaikan Konflik melalui Diskusi yang Konstruktif



Perbedaan sebagai Wujud Kecerdasan dan Kesenjangan Pemahaman

Etika Berbeda Pandangan Dalam Islam - Berbeda pandangan adalah sesuatu yang normal karena ia muncul dari perbedaan pemahaman, dan kecerdasan serta kesenjangan tingkat pola pikir.

Bahaya Membuat Perbedaan sebagai Perseteruan

Karena itu bukan hal yang wajar jika perbedaan pandangan dijadikan pintu perseteruan,

kunci permusuhan dan percikan yang menyalakan api keretakan hubungan.

Orang-orang yang berakal selalu berbeda pandangan dan senantiasa berdiskusi dalam batas-batas akal.

Baca Juga: Fenomena Radikalisme Dalam Agama Islam


Jika terjadi perbedaan pandangan maka dampaknya tidak sampai menyentuh batas batas hati.

Kesadaran akan Keberagaman Pemikiran

Mereka semua memahami dengan baik bahwa manusia memang akan selalu berbeda pandangan dan mempercayai sepenuhnya bahwa :
"Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat."
(Hud : 118)


Karena itu kita harus tetap berteman meskipun kadang kita memiliki pandangan yang bersebrangan sebagaimana ucapan Imam Syafi'i,

"Sesungguhnya perbedaanku denganmu wahai saudaraku bukan berarti aku membencimu atau merendahkan akal dan pandanganmu.

Saya tetap mencintaimu wahai saudaraku, meskipun kita senantiasa berbeda pandangan sepanjang masa perbedaanku denganmu

jangan membuatmu mencemarkan nama baikku, menggunjingku dan memutus hubungan denganku"


Tiga Kelompok Manusia dalam Menyikapi Perbedaan

Dalam menyikapi perbedaan pandangan, manusia terbagi menjadi tiga kelompok :
  1. Jika engkau tidak bersama denganku bukan berarti engkau musuhku. Ini logika orang-orang yang berakal
  2. Jika engkau tidak bersama denganku maka engkau musuhku. Ini pendirian orang-orang yang dungu
  3. Jika engkau tidak bersama denganku maka engkau musuh Allah. Ini prinsip kelompok ekstrim


Wahai saudaraku, pendapat-pendapat itu ada untuk ditunjukkan bukan untuk diwajibkan, untuk disampaikan bukan untuk dipaksakan

dan untuk saling menyempurnakan bukan untuk saling dipertarungkan.

Tatkala kita bisa mengelola perbedaan dengan baik maka kita akan berkembang dengan baik pula.

Kita harus bisa memegang teguh etika perbedaan bukan justru berseberangan dengan etika.

Ya Allah, satukanlah hati kami dan kumpulkanlah kami dalam kalimat kebenaran.

Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu

Sumber : Bulletin HAWARIY WATU BELAH CIREBON
Judul Asli: Etika Berbeda Pandangan Dalam Islam