Skip to main content

Cara Shalat Tarawih & Witir: Begini Pengertian Hukum, Niat Bacaan Dan Keutamaannya

Salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam bulan suci Ramadhan adalah Shalat Tarawih dengan Witir, yaitu shalat sunnah yang penuh keberkahan.

Shalat Tarawih tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah saw selama hidupnya

dan terus dilakukan oleh para sahabat serta umat Islam setelah beliau wafat.

Marhaban Ya Ramadhan, kembali lagi bulan suci Ramadhan menyapa kita.

Saatnya melaksanakan ibadah puasa serta sholat Tarawih dan Witir.

Kami menyediakan niat bacaan sholat Tarawih dan Witir beserta keutamaannya sebagai bahan

untuk dihafalkan bagi Sahabat dalam menyambut bulan yang penuh berkah ini.

1. Pengertian Tarawih Secara Bahasa

Dari aspek kebahasaan atau etimologi, menurut Ibnu Mandhur dalam Lisanul 'Arab, lafadz tarwih

adalah bentuk jamak dari tarwihah yang bermakna satu kali beristirahat

Dinamakan demikian karena mereka yang menjalankan shalat tarawih akan beristirahat setelah melaksanakan shalat empat rakaat.

Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa penamaan shalat tarawih

karena mereka yang melaksanakannya akan beristirahat pada setiap dua kali salam

Dari pendekatan bahasa saja bisa disimpulkan bahwa shalat tarawih lebih dari 8 rakaat.

Karena satu kali tarwih (istirahat) terjadi setelah melaksanakan 4 rakaat

Jika shalat tarawih dilaksanakan dengan 2 kali istirahat maka jumlah rakaatnya dalah 12 rakaat.

Para ulama sendiri telah sepakat bahwa jumlah rakaat shalat tarawih adalah 20 rakaat

di luar shalat witir dan 23 rakaat dengan menghitung witir

Pendapat ini adalah pendapat mu'tamad kalangan ulama madzhab Hanafi, Hambali, Syafi'i dan yang masyhur dari ulama Maliki.

Pendapat yang tidak populer dari madzhab Maliki, jumlah rakaat tarawih adalah 36 rakaat.

Yang pasti ummat Islam tidak pernah mendengar pendapat bahwa shalat tarawih berjumlah 8 rakaat kecuali pada zaman sekarang.

2. Dalil Sholat Tarawih 20 Raka'at

Para ulama madzhab Syafi'i menyatakan dengan tegas bahwa shalat Tarawih itu 20 raka'at. Dalam Al majmu' Imam Nawawi berkata,
Madzhab kami shalat Tarawih itu 20 raka'at dengan 10 kali salam diluar shalat witir.

Dilakukan dengan 5 kali beristirahat dan satu kali istirahat itu empat raka'at dengan dua kali salam.

Inilah pendapat madzhab kami yang juga pendapat Abu Hanifah, para Ashabnya, Ahmad Dawud dan para ulama lain.

Al Qadhi 'Iyadh mengutip pandapat ini dari jumhur 'Ulama.

Diceritakan bahwa Al Aswad bin Yazid melaksanakan shalat malam Ramadhan dengan 40 raka'at ditambah witir tujuh raka'at.

Malik berkata bahwa shalat tarawih itu dilakukan dengan 9 kali tarawih itu dilakukan dengan 9 kali tarwihat (istirahat)

yang berarti 36 raka'at selain witir.

Beliau berargumentasi bahwa penduduk Madinah mempraktekkan shalat Tarawih dengan jumlah tersebut


Para ulama madzhab Syafi'i mengkompromikan antara madzhab malik dan madzhab Jumhur ulama dengan memberikan alasan

bahwa bertambahnya raka'at tarawih versi Imam malik itu sebagai pengganti thawaf di masjidil haram.

Ibnu Hajar Al Haitami berkata,
Shalat Tarawih menurut kami untuk selain penduduk Madinah adalah 20 raka'at sebagaimana kesepakatan yang terjadi pada era 'Umar.


Rasulullah SAW Bersabda:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصَلِّي فِي شَهْرِ رَمَضَانَ فِي غَيْرِ جَمَاعَةٍ عِشْرِينَ رَكْعَةً وَالْوِتْرَ
Sungguh Nabi Muhammad saw melakukan shalat di bulan Ramadhan tanpa berjamaah sebanyak dua puluh rakaat dan (ditambah) shalat witir. riwayat al-Baihaqi melalui jalur Ibnu Abbas


3. Hukum Dan Waktu Pelaksanaan Tarawih

Shalat Tarawih tidak hanya menjadi amalan sunnah khusus bagi Rasulullah saw, namun juga dianjurkan bagi umatnya.

Rasulullah saw mengharapkan pahala yang besar bagi umatnya yang melaksanakan shalat Tarawih.

Beliau bersabda:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ (متفق عليه)
Barang siapa melakukan shalat (Tarawih) pada Ramadhan dengan iman dan ikhlas (karena Allah ta’âlâ) maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (Muttafaq ‘Alaih)


Pelaksanaan shalat Tarawih memiliki waktu khusus, yaitu setelah shalat Isya' pada malam bulan Ramadhan dan sebelum shalat Witir.

Menurut pendapat yang lebih sahih, seperti yang dikutip oleh Syekh Wahbah Zuhaili,

hukum melaksanakan shalat Tarawih secara berjamaah adalah sunnah kifayah.

Ini berarti, jika seluruh jamaah di masjid meninggalkan shalat Tarawih, maka semuanya akan mendapat dosa,

namun jika ada sebagian yang melaksanakannya, maka dosa yang lain akan terhapus.

(Syekh Wahbah Zuhaili, al-Fiqhul Islâmi wa Adillatuh, [Bairut-Damaskus, Dârul Fikr, 2010], juz II, halaman 1059).

4. Disunnahkan Mengeraskan Al-Fatihah Dan Bacaan Surat Setelahnya

Seperti yang diketahui, Shalat Tarawih adalah Shalat Sunnah yang dilakukan pada malam hari selama bulan Ramadan

dan tentunya tidak dapat dilakukan di siang hari.

Oleh karena itu, para ulama menyarankan agar Shalat Sunnah ini

dikeraskan bacaannya pada Surah al-Fatihah dan Surah setelahnya.

Anjuran Imam Nawawi Dalam Melaksanakan Sholat Tarawih

فَيَقْرَأُ فِيْ كُلِّ لَيْلَةٍ نَحْوَ جُزْءٍ مِنْ ثَلَاثِيْنَ جُزْءًا، وَيُسْتَحَبُّ أَنْ يُرَتِّلَ الْقِرَاءَةَ وَيُبَيِّنَهَا، وَلْيَحْذَرْ مِنَ التَّطْوِيْلِ عَلَيْهِمْ بِقِرَاءَةٍ أَكْثَرَ مِنْ جُزْءٍ
“Maka imam shalat Tarawih membaca satu juz dari 30 juz dalam setiap malam, dan dianjurkan untuk membacanya dengan indah dan jelas, serta hendaklah ia tidak memperpanjang bacaan lebih dari satu juz yang merepotkan para makmum.” (Imam an-Nawawi, al-Adzkâr lin Nawawi, [Bairut, Dârul Kutub al-‘Ilmiyyah: 2002], halaman 183).


Imam an-Nawawi menjelaskan tiga poin penting yang dapat diambil.

  1. Disunnahkan Membaca Satu Juz Al-Quran
  2. Pertama, disunnahkan untuk membaca satu juz dari 30 juz Al-Qur'an setelah surat Al-Fatihah bagi orang-orang yang melaksanakan shalat tarawih.

  3. Memperindah Bacaan Dengan Tartil
  4. Kedua, meskipun shalat Tarawih dilakukan dengan 20 rakaat dan diselingi dengan 10 salam,

    tetap dianjurkan bagi orang yang melakukannya untuk memperindah bacaan-bacaannya.

    Artinya, membaca satu juz Al-Qur’an tidak berarti mengharuskan pembacanya segera menyelesaikan bacaannya.

    Ia tetap dianjurkan untuk membaca dengan tartil dan memperindah bacaannya.

  5. Menghindari Bacaan Surat Melebihi Satu Juz
  6. Ketiga, disarankan untuk menghindari membaca surat yang melebihi satu juz.

    Hal ini dikarenakan membaca Al-Qur'an yang terlalu banyak dalam shalat Tarawih sangat tidak dianjurkan,

    meskipun membaca Al-Qur'an sangat baik namun jika dibaca terlalu panjang dalam shalat Tarawih maka hal itu sebaiknya dihindari.


5. Bacaan Niat Shalat Tarawih Sendiri Dirumah Dan Berjamaah

Sebenarnya, tidak ada perbedaan mencolok antara shalat Tarawih dengan shalat pada umumnya.

Perbedaan hanya terletak pada lafadz niat yang harus diucapkan.

Berikut niat shalat tarawih bagi makmum, imam hingga shalat sendiri (munfarid) dirumah

  1. Niat Sholat Tarawih Sendiri Dirumah 2 Rakaat
  2. Bacaan Dengan Teks Arab

    أُصَلِّي سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلهِ تَعَالَى



    Bacaan Latin, bagi yang belum mampu membaca teks arab

    Ushallî sunnatat tarâwîhi rak’ataini mustaqbilal qiblati lillâhi ta’âlâ.


    Artinya (Dibaca dalam hati ketika takbiratul ihram)

    Saya niat shalat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat, karena Allah ta’âlâ.


  3. Niat Sholat Tarawih Sebagai Makmum 2 Rakaat
  4. Bacaan Dengan Teks Arab

    أُصَلِّي سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى



    Bacaan Latin, bagi yang belum mampu membaca teks arab

    Ushallî sunnatat tarâwîhi rak’ataini mustaqbilal qiblati ma’mûman lillâhi ta’âlâ.


    Artinya (Dibaca dalam hati ketika takbiratul ihram)

    Saya niat shalat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat, menjadi makmum karena Allah ta’âlâ.


  5. Niat Sholat Tarawih Sebagai Imam 2 Rakaat
  6. Bacaan Dengan Teks Arab

    أُصَلِّي سُنَّةَ التَّرَاوِيْحَ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اِمَامًا لِلهِ تَعَالَى



    Bacaan Latin, bagi yang belum mampu membaca teks arab

    Ushallî sunnatat tarâwîhi rak’ataini mustaqbilal qiblati imâman lillâhi ta’âlâ.


    Artinya (Dibaca dalam hati ketika takbiratul ihram)

    Saya niat shalat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat, menjadi imam karena Allah ta’âlâ.


6. Doa Kamilin Dibaca Setelah Sholat Tarawih (Teks Arab Dan Artinya)

Para ulama sering membaca doakamilin setelah menyelesaikan shalat Tarawih.

Doa tersebut dikenal dengan sebutan "doa kamilin".

اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ، وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ، وَلِلصَّلَاةِ حَافِظِيْنَ، وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ، وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ، وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ، وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ، وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنَ، وَفِي الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ، وَفِي الْاٰخِرَةِ رَاغِبِيْنَ، وَبِالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ، وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ، وَعَلَى الْبَلَاءِ صَابِرِيْنَ، وَتَحْتَ لِوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ، وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْن، وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ، وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ، وَعَلَى سَرِيْرِ الْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ، وَبِحُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ، وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ، وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ، وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ، بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْنٍ مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا، ذٰلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا، اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا فِي هٰذِهِ لَيْلَةِ الشَّهْرِ الشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ، وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاٰلِه وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ



Bacaan Dengan Teks Latin

Allâhummaj‘alnâ bil îmâni kâmilîn. Wa lil farâidli muaddîn. Wa lish-shlâti hâfidhîn. Wa liz-zakâti fâ‘ilîn. Wa lima ‘indaka thâlibîn. Wa li ‘afwika râjîn. Wa bil-hudâ mutamassikîn. Wa ‘anil laghwi mu‘ridlîn. Wa fid-dunyâ zâhdîn. Wa fil ‘âkhirati râghibîn. Wa bil-qadlâ’I râdlîn. Wa lin na‘mâ’I syâkirîn. Wa ‘alal balâ’i shâbirîn. Wa tahta liwâ’i muhammadin shallallâhu ‘alaihi wasallam yaumal qiyâmati sâ’irîna wa alal haudli wâridîn. Wa ilal jannati dâkhilîn. Wa minan nâri nâjîn. Wa 'alâ sariirl karâmati qâ'idîn. Wa bi hûrun 'in mutazawwijîn. Wa min sundusin wa istabraqîn wadîbâjin mutalabbisîn. Wa min tha‘âmil jannati âkilîn. Wa min labanin wa ‘asalin mushaffan syâribîn. Bi akwâbin wa abârîqa wa ka‘sin min ma‘în. Ma‘al ladzîna an‘amta ‘alaihim minan nabiyyîna wash shiddîqîna wasy syuhadâ’i wash shâlihîna wa hasuna ulâ’ika rafîqan. Dâlikal fadl-lu minallâhi wa kafâ billâhi ‘alîman. Allâhummaj‘alnâ fî hâdzihil lailatisy syahrisy syarîfail mubârakah minas su‘adâ’il maqbûlîn. Wa lâ taj‘alnâ minal asyqiyâ’il mardûdîn. Wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa âlihi wa shahbihi ajma‘în. Birahmatika yâ arhamar râhimîn wal hamdulillâhi rabbil ‘âlamîn.


Artinya

"Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban, yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam."


7. Keutamaan Sholat Tarawih

Tidak dapat diragukan lagi bahwa shalat Tarawih memiliki keutamaan yang besar.

Banyak hadis yang sangat menganjurkan umat Islam untuk melaksanakannya.

Beberapa keutamaannya antara lain:

  1. Diampuninya Semua Dosa Di Masa Lalu
  2. Keutamaan ini sejalan dengan teks hadis yang telah disebutkan di atas, yang berarti

    Barang siapa melakukan shalat (Tarawih) pada bulan Ramadhan dengan iman dan ikhlas (karena Allah ta’âlâ) maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”
    (Muttafaqun ‘Alaih).

  3. Mendapatkan Pahala Beribadah Satu Malam Penuh
  4. Keutamaan ini berdasarkan hadis Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan an-Nasa'i:

    مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ، كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةٍ



    Artinya

    "Barang siapa shalat Tarawih bersama imam sampai selesai, maka untuknya dicatat seperti beribadah semalam"


    Dua hadis tersebut merupakan motivasi bagi umat Islam untuk selalu tekun dan istiqamah dalam melaksanakan shalat Tarawih.

    Di dalamnya terdapat banyak manfaat dan keistimewaan yang luar biasa.

    Hal ini sudah cukup menjadi bukti keistimewaan shalat Tarawih yang dianjurkan oleh Rasulullah saw,

    yaitu diampuni dosa-dosa yang telah lalu dan dihitung sebagai beribadah selama satu malam penuh.

    Semua itu bisa didapatkan dengan melakukan ibadah shalat Tarawih.


8. Apa Itu Witir?

Kata "witir" secara bahasa berarti "ganjil".

Oleh karena itu, shalat witir harus dilakukan dalam jumlah rakaat yang ganjil, dengan minimal satu rakaat.

Rasulullah pernah bersabda

اَلْوِتْرُ حَقٌّ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ، مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُوتِرَ بِخَمْسٍ فَلْيَفْعَلْ، وَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يُوتِرَ بِثَلَاثٍ فَلْيَفْعَلْ، وَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يُوتِرَ بِوَاحِدَةٍ فَلْيَفْعَلْ


Artinya

“(Shalat) witir adalah hak bagi semua umat Islam, maka barang siapa yang suka untuk melakukan witir dengan lima rakaat, maka lakukanlah. Barang siapa yang suka melakukan witir dengan tiga rakaat, maka lakukanlah. Dan, barang siapa yang yang suka melakukan shalat witir dengan satu rakaat, maka lakukanlah.”
(HR Abu Dawud, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah).

Dalam shalat witir, jumlah rakaat maksimal adalah sebelas rakaat dan jumlah minimalnya adalah satu rakaat.

Bagi mereka yang ingin mengerjakan shalat witir lebih dari satu rakaat, dapat dilakukan dengan satu salam setelah dua rakaat,

kemudian dilanjutkan dengan satu rakaat terakhir yang diakhiri dengan satu salam.

9. Bacaan Niat Shalat Witir Lengkap

Biasanya selain melakukan shalat tarawih pada bulan Ramadhan, umat Muslim juga melaksanakan shalat witir.

Shalat witir terdiri dari tiga rakaat dengan dua kali salam, di mana salam pertama untuk dua rakaat dan salam kedua untuk satu rakaat.

Dengan demikian, jumlah keseluruhan rakaat yang dilakukan adalah

23 rakaat, yang terdiri dari 20 rakaat shalat tarawih dan 3 rakaat shalat witir.

Berhati-hatilah dalam menentukan niat shalat, terutama terkait dengan niat shalat witir (yang artinya ganjil)

yang dilakukan dalam dua rakaat sebelum rakaat terakhir, sesuai dengan penjelasan dari Syekh M. Nawawi Banten sebagai berikut:

ويتخير في غيرها بين نية صلاة الليل ومقدمة الوتر وسنته وركعتين من الوتر لأنهما بعضه


Artinya

“Ia dapat memilih pada selain satu rakaat terakhir di antara shalat malam, pendahuluan witir, shalat sunnah malam, dan shalat dua rakaat bagian dari witir; karena dua rakaat tersebut hanya bagian dari witir [yang secara harfiah berarti ganjil],”
(Lihat Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2002 M/1422 H], halaman 100).

Untuk shalat witir, salah satu rukunnya adalah membaca niat sebelum memulai shalat. Berikut ini adalah lafal niat shalat witir:

  1. Niat Sholat Witir Untuk Imam 2 Rakaat
  2. Bacaan Dengan Teks Arab

    اُصَلِّى سُنَّةً مِنَ الوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا لِلهِ تَعَالَى


    Bacaan Latin, bagi yang belum mampu membaca teks arab

    Ushalli sunnatan minal Witri rak‘ataini mustaqbilal qiblati imāman lillāhi ta‘ālā.


    Artinya (Dibaca dalam hati ketika takbiratul ihram)

    Aku menyengaja sembahyang sunnah bagian dari shalat Witir dua rakaat dengan menghadap kiblat, sebagai imam karena Allah SWT.


  3. Niat Sholat Witir Untuk Makmum 2 Rakaat
  4. Bacaan Dengan Teks Arab

    اُصَلِّى سُنَّةً مِنَ الوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى


    Bacaan Latin, bagi yang belum mampu membaca teks arab

    Ushalli sunnatan minal Witri rak‘ataini mustaqbilal qiblati mamūman lillāhi ta‘ālā.


    Artinya (Dibaca dalam hati ketika takbiratul ihram)

    Aku menyengaja sembahyang sunnah bagian dari shalat Witir dua rakaat dengan menghadap kiblat, sebagai makmum karena Allah SWT.


  5. Niat Sholat Witir Sendiri Di Rumah 2 Rakaat
  6. Bacaan Dengan Teks Arab

    اُصَلِّى سُنَّةً مِنَ الوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلهِ تَعَالَى



    Bacaan Latin, bagi yang belum mampu membaca teks arab

    Ushalli sunnatan minal Witri rak‘ataini mustaqbilal qiblati lillāhi ta‘ālā.


    Artinya (Dibaca dalam hati ketika takbiratul ihram)

    Aku menyengaja sembahyang sunnah bagian dari shalat Witir dua rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah SWT.


  7. Niat Sholat Witir Untuk Imam 1 Rakaat
  8. Bacaan Dengan Teks Arab

    اُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِرَكْعَةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ (إِمَامًا) ِللهِ تَعَالَى



    Bacaan Latin, bagi yang belum mampu membaca teks arab

    Ushalli sunnatal Witri rak‘atan mustaqbilal qiblati imāman lillāhi ta‘ālā.


    Artinya (Dibaca dalam hati ketika takbiratul ihram)

    Aku menyengaja sembahyang sunnah shalat Witir satu rakaat dengan menghadap kiblat, sebagai imam karena Allah SWT.


  9. Niat Sholat Witir Untuk Makmum 1 Rakaat
  10. Bacaan Dengan Teks Arab

    اُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِرَكْعَةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ (مَأْمُوْمًا) ِللهِ تَعَالَى



    Bacaan Latin, bagi yang belum mampu membaca teks arab

    Ushalli sunnatal Witri rak‘atan mustaqbilal qiblati mamūman lillāhi ta‘ālā.


    Artinya (Dibaca dalam hati ketika takbiratul ihram)

    Aku menyengaja sembahyang sunnah shalat Witir satu rakaat dengan menghadap kiblat, sebagai makmum karena Allah SWT.


  11. Niat Sholat Witir Sendiri Di Rumah 1 Rakaat
  12. Bacaan Dengan Teks Arab

    اُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِرَكْعَةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى



    Bacaan Latin, bagi yang belum mampu membaca teks arab

    Ushalli sunnatal Witri rak‘atan mustaqbilal qiblati lillāhi ta‘ālā.


    Artinya (Dibaca dalam hati ketika takbiratul ihram)

    Aku menyengaja sembahyang sunnah shalat Witir satu rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah SWT.


10. Bacaan Doa Setelah Sholat Witir Teks Arab Dan Artinya



أَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْاَلُكَ إِيْمَانًا دَاِئمًا وَنَسْأَلُكَ قَلْبًا خَاشِعًا وَنَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَنَسْأَلُكَ يَقِيْنًا صَادِقًا وَنَسْأَلُكَ عَمَلًا صَالِحًا وَنَسْأَلُكَ دِيْنًا قَيِّمًا وَنَسْأَلُكَ خَيْرًا كَثِيْرًا وَنَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ وَنَسْأَلُكَ تَمَامَ الْعَافِيَةِ وَنَسْأَلُكَ الشُّكْرَ عَلَى الْعَافِيَةِ وَنَسْأَلُكَ الْغِنَى عَنِ النَّاسِ أَللَّهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلَاتَنَا وَصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَتَخَشُعَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَا أَللهُ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ



Artinya

"Ya Allah, kami mohon pada-Mu, iman yang langgeng, hati yang khusyuk, ilmu yang bermanfaat, keyakinan yang benar,amal yang saleh, agama yang lurus, kebaikan yang banyak.kami mohon kepada-Muampunan dan kesehatan, kesehatan yang sempurna, kami mohon kepada-Mu bersyukur atas karunia kesehatan, kami mohon kepada-Mu kecukupan terhadap sesaama manusia. Ya Allah, tuhan kami terimalah dari kami: shalat, puasa, ibadah, kekhusyu'an, rendah diri dan ibadaha kami, dan sempurnakanlah segala kekurangan kami. Ya allah, Tuhan yang Maha Pengasih dari segala yang pengasih. Dan semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada makhluk-Nya yang terbaik, Nabi Muhammad SAW, demikian pula keluarga dan para sahabatnya secara keseluruhan. Serta segala puji milik Allah Tuhan semestra alam.”


11. Panduan Shalat Tarawih Dan Witir Lengkap

Salah satu amalan utama selama bulan Ramadhan adalah melaksanakan shalat tarawih dan witir secara rutin.

Kedua Shalat ini dianjurkan dilakukan secara konsisten sepanjang bulan Ramadhan.

Perihal bacaan shalat Tarawih dan Witir tidak berbeda jauh dengan bacaan shalat pada umumnya

Shalat tarawih terdiri dari 20 rakaat dengan dilakukan salam setelah 2 rakaat.

Berikut adalah tata cara pelaksanaan shalat tarawih:

  1. Membaca niat salat Tarawih sesuai posisi yang diambil, baik sebagai makmum, imam, atau munfarid. Takbiratul ihram dengan khusyuk dan tenang.
  2. Membaca doa iftitah sebagai pembuka shalat.
  3. Membaca surat Al-Fatihah sebagai bacaan wajib di setiap rakaat.
  4. Membaca surat Al-Quran setelah Al-Fatihah, sesuai dengan kemampuan dan keinginan pembaca, namun disarankan untuk tidak membaca surat yang terlalu panjang.
  5. Melakukan rukuk dengan tumaninah, yaitu dengan tenang dan khusyuk.
  6. Melakukan i'tidal dengan tumaninah, yaitu kembali ke posisi berdiri setelah rukuk.
  7. Melakukan sujud pertama dengan tumaninah, dengan khusyuk dan merendahkan diri di hadapan Allah.
  8. Duduk di antara 2 sujud dengan tumaninah, untuk melakukan persiapan sebelum sujud kedua.
  9. Melakukan sujud kedua dengan tumaninah, dengan khusyuk dan merendahkan diri di hadapan Allah.
  10. Berdiri untuk melakukan rakaat kedua dengan cara yang sama seperti rakaat pertama.
  11. Melakukan tasyahud akhir dengan tumaninah dan salam setelah 2 rakaat.
  12. Setelah shalat Tarawih selesai, dilanjutkan dengan shalat witir.
  13. Membaca niat shalat witir sebelum memulai shalat.
  14. Melakukan tata cara shalat witir seperti shalat pada umumnya.
  15. Setelah shalat witir selesai, dilakukan doa setelah shalat witir dan niat berpuasa esok hari.


Meskipun terdapat beberapa perbedaan dalam bacaan dan posisi dalam shalat Tarawih,

namun secara umum, tata cara shalat Tarawih tidak jauh berbeda dengan tata cara shalat pada umumnya.

Yang terpenting adalah khusyuk dan merendahkan diri di hadapan Allah selama melaksanakan shalat.