Skip to main content

Puing Cinta di Beirut: Kisah Gadis Libanon di Antara Reruntuhan

Kota Beirut memang sudah hancur menjadi puing-puing
Kabarnya gadis itu berasal dari Libanon

Karena hidungnya yang mancung
Matanya yang tajam
Dadanya yang busung

Adalah langit di atasnya semakin mendung
Ada satu-satu orang yang menggombal
Memandang dan menegurnya

Sekadar membayangkan kelenaan di atasnya
Bayangan nafsu yang mereka impi-impikan
O, Libanon, Engkau yang jauh dari khatulistiwa

Tiap malam engkau kulihat terpanggang
Gedung-gedung pencakar langitmu banyak yang telah runtuh
O, gadis libanon yang berdandan di hadapan puing-puing

Kemana kau kubur cinta itu?
Untuk siapa keindahanmu?
Untuk apa reruntuhan itu?