Kumpulan Puisi Pendek Untuk Hari Pahlawan

Daftar Isi [Tutup]
    Pahlawan adalah para orang yang semasa hidupnya telah berjuang untuk mempertahankan dan merebut Tanah Air yakni Indonesia tercinta dari tangan penjajah. 

    Untuk mengenang para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan Indonesia dan gugur sebagai pejuang kita harus mengapresiasinya dengan melanjutkan perjuangannya, tidak cukup hanya dengan puisi, 

    lebih jauh kita juga sejatinya mengetahui dan membaca riwayat hidup mereka selama berjuang, salah satunya ialah biografi singkat Ki Hadjar Dewantara 

    sebagai salah satu pejuang bangsa yang memiliki cukup banyak jasa khususnya dalam bidang pendidikan sekolah

    Pastinya jasa-jasa para pahlawan di masa lampau begitu besar bagi generasi sekarang untuk dapat dinikmati hasil kerja keras dan perjuangan mereka. 

    Semua kata dan perbuatan memang tidak akan cukup sebagai ucapan terimakasih atas jerih payah mereka, 

    namun paling tidak kumpulan puisi pendek untuk pahlawan bisa menjadi ungkapan terimakasih untuk mengenang jasa-jasa mereka yang teramat besar.

    gambar puisi pahlawan kemerdekaan tanpa tanda jasa 2016

    Mengenang Perjuangan Pahlawanku

    Kami bisa nikmati kemerdekaan ini
    Kami mampu menyaksikan kedamaian di seluruh penjuru negeri
    Kami dapat menggapai cita dan asa kami
    Kami begitu sadar inilah buah perjuanganmu
    Pahlawan kami, kami bangga meski kau tiada
    Kemerdekaan yang kami nikmati ini
    Pendidikan memadai yang kami enyam kini
    Fasilitas dan teknologi canggih ini
    Ada bukan karena kami, tapi ini karena kalian
    Kami heningkan cipta untuk jerih payahmu
    Tak ada yang bisa kami persembahkan
    Kecuali sebatas  upaya
    Tuk lanjutkan asamu yang tinggi menjulang


    Pahlawanku, Kan Ku Jaga Negeri Kita

    Kemerdekaan negeri ini bukanlah hadiah
    Kau raih dengan darahmu yang tlah tumpah
    Merah Putih itu kini telah berdiri gagah
    Tanpa seorangpun berani mengubah
    Pahlawanku, kan ku jaga negeri kita
    Ku curahkan jiwa dan raga tuk Indonesia tercinta
    Ku bangun dan ku isi kemerdekaan ini
    Dengan penuh upaya meski tak seberapa

    Mengenang Perjuanganmu Wahai Ibu Kartini

    Habis gelap terbitlah terang
    Kemudahan jenjang pendidikan ini
    Kesetaraan antar gender ini
    Kemajuan wanita masa kini
    Itulah jerihmu wahai Kartini
    Kebodohan yang semakin beranjak pergi
    Pendidikan yang tidak mengenal kasta ini
    Anak-anak perempuan yang tak bodoh lagi
    Prestasi wanita yang bisa digeluti kini
    Tak kan terwujud tanpa tetes peluhmu
    Meski 21 April adalah harimu
    Setiap perempuan mengenakan kebaya sepertimu
    Kemeriahan acara memperingatimu
    Namun rasanya tak cukup untuk menyanjungmu
    Tapi, kau tak perlu risau
    Begitu banyak Kartini sebagai penerusmu
    Pejuang emansipasimu yang sesungguhnya
    Untuk generasi gemilang berikutnya

    Maafkan Kami, Pahlawanku

    Kamilah generasi mudamu, Pahlawanku
    Kamilah ujung tombak perjuangan kini
    Di tangan kamilah setir nahkoda kami arahkan
    Tuk berjuang diantara karam dan gelombang
    Namun, maafkan kami pahlawanku
    Jika dengan tangan ini terkadang kami corengkan noda
    Kami habiskan masa muda ini untuk berfoya
    Kami isi waktu kami dengan hal sia-sia
    Di lubuk hati ini kami menangis
    Ada dari kami yang menyalahi amanah
    Jadi pemimpin yang kadang semena-mena
    Dan memutuskan hal dengan tak adil
    Kami, memang menodai jerih generasi muda lain
    Mereka begitu getol berjuang untuk maju
    Mereka begitu gigih  menyingkir dari kenistaan
    Kamipun ingin kembali dalam lintasan itu

    Pahlawanku, Senjata Usangmu Lahirkan Militer Canggih
    Bambu Runcingmu dulu, kini menjadi rudal
    Pedang usangmu kini jadi torpedo handal
    Ketapelmu, kini amunisi  tuk jadikan musuh terpental
    Sepeda usangmu, kini jadi tank di jalanan aspal
    Pahlawanku, ini bukan kebetulan
    Bukan pula kepiawaian tangan ilmuan
    Apalagi sekedar buah kemajuan jaman
    Inilah bagian dari perjuanganmu pahlawan
    Berbanggalah, kini Indonesia semakin maju
    Tak kan ada musuh yang berani melaju
    Terlebih merebut kemenanganmu


    Banyak sekali kutipan daripada tokoh - tokoh terdahulu yang telah sukses menuangkan rasa terimakasih mereka dalam bentuk puisi pendek untuk guru contohnya. 

    Hal ini mungkin bertujuan untuk memberikan tanda jasa melalui kata - kata indah dan bijak. Kepergian sang murobbi atau pendidik merupakan suatu hal yang sangat menyedihkan tentunya bagi para anak didik layaknya kehilangan sosok figur terbaik ibu dan ayah

    Kumpulan puisi pendek untuk pahlawan di atas memang menyentuh, meski pahlawan kini tlah tiada namun bukti dan bekas perjuangan bisa kita nikmati hingga kini. 

    Hal  inilah yang harus kita jadikan pecut untuk memacu kita terutama pemuda supaya lebih semangat meraih dan mengisi masa muda. 

    Sosok pahlawan tidak mesti harus seorang pejuang yang memerangi belanda tetapi seorang yang memerangi kebodohan dengan cara mengajar (guru) pun layak juga mendapatkan disebut sebagai pahlawan karena jasa mereka.

    Postingan Terkait

    2 comments:

    1. artikelnya bagus min jangn lupa kunjungi juga website kami ^^

      ReplyDelete
    2. Post puisinya bagus bagus
      Tolong cek juga blog saya di http://nathangunawan.blogspot.co.id/
      Terimakasih :)

      ReplyDelete

    Hanya komentar sehat yang akan kami publish, SPAM auto Delete

    Formulir Kontak

    Name

    Email *

    Message *