Skip to main content

9 Amalan Penting Menjelang Bulan Suci Ramadhan : No. 4 Pas Buat Kamu

sungguh kami sangat menantimu ramadhan


Amalan Menjelang Ramadhan - Bulan yang dinanti-nanti, Ramadan, akan segera tiba dan diperkirakan akan dimulai pada tanggal 22 atau 23 Maret.

Muhammadiyah telah menetapkan tanggal 23 Maret sebagai awal Ramadan atau hari pertama puasa, meskipun tanggal pastinya belum sepenuhnya pasti.

Bulan Ramadhan merupakan bulan kesembilan dalam kalender Hijriah yang dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia dengan menjalankan ibadah puasa.

Umat Muslim akan segera memasuki bulan suci ini, yang akan diisi dengan puasa selama satu bulan penuh.

Sebelum memulai puasa, terdapat banyak amalan baik yang dapat dilakukan oleh umat Muslim untuk mendapatkan pahala yang melimpah.

Selain itu, disarankan untuk mempersiapkan diri dengan baik menjelang Ramadan,

sehingga puasa yang dilaksanakan selama satu bulan penuh dapat diterima dan mendapat berkah serta pahala dari Allah SWT.

Amalan Penting yang Harus Dilakukan Sebelum Puasa Ramadan

  1. Membayar Kewajiban Utang Puasa
  2. Persiapan yang paling penting dan wajib dilakukan dalam menyambut bulan Ramadhan adalah membayar utang puasa ramadhan yang telah lalu.

    Hal ini terutama berlaku bagi wanita yang biasanya berhalangan untuk berpuasa selama masa haid.

  3. Memperbanyak Puasa Sunnah Syaban
  4. Menyiapkan diri dengan memperbanyak puasa sunnah di bulan Sya'ban adalah langkah persiapan kedua,

    terutama bagi mereka yang sudah memiliki kebiasaan berpuasa sunnah sebelum masuknya bulan tersebut.

    عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لَا يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لَا يَصُومُ فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ


    Dari Aisyah r.a. ia menuturkan, “Rasulullah ﷺ biasa mengerjakan puasa, sehingga kami berpendapat bahwa beliau tidak pernah tidak berpuasa, dan beliau biasa tidak berpuasa, sehingga kami berpendapat bahwa beliau tidak pernah berpuasa. Akan tetapi aku tidak pernah melihat Rasulullah ﷺ berpuasa sebulan penuh, kecuali pada bulan Ramadhan, dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa daripada puasa di bulan Sya’ban”.


    (Hadits Shahih, riwayat Bukhari: 1833 dan Muslim: 1956. teks hadits riwayat al-Bukhari)

    Namun, satu atau dua hari menjelang masuknya bulan Ramadhan, sebaiknya menghindari puasa sunnah

    karena larangan berdasarkan hadis nabi, kecuali bagi mereka yang sudah terbiasa melakukannya

    لَا تَقَدَّمُوا رَمَضَانَ بِصَوْمِ يَوْمٍ وَلَا يَوْمَيْنِ إِلَّا رَجُلٌ كَانَ يَصُومُ صَوْمًا فَلْيَصُمْهُ

    “Jangan kamu dahului Ramadhan dengan puasa sehari atau dua hari, kecuali bagi seseorang yang mempuasakan puasa tertentu, maka ia boleh meneruskan puasanya”.


    (Hadits Shahih, riwayat Bukhari: 1781 dan Muslim: 1812. teks hadits riwayat al-Bukhari).

  5. Meningkatkan Wawasan Tentang Keutamaan Ramadhan Di Ahkir Bulan Syaban
  6. Disarankan untuk mengadakan atau menginisiasi kegiatan ceramah pada akhir bulan Sya'ban sebagai persiapan menyambut bulan Ramadhan.

    Kegiatan ceramah ini dapat dilakukan di majelis ta'lim, tempat pengajian, atau memberikan pengarahan singkat kepada keluarga.

    Dalam ceramah ini, dijelaskan berbagai bimbingan bagi jamaah atau keluarga untuk mengisi bulan yang penuh berkah dengan amal ibadah yang diridhai oleh Allah.

    Penting untuk tidak membiarkan bulan yang agung ini berlalu begitu saja

    tanpa meninggalkan kesan yang mendalam, yang dapat meningkatkan ibadah dan amal shaleh kita kepada Allah

    yang mengulas berbagai keutamaan, motivasi, tips dan hikmah seputar Islam

  7. Menyambut Ramadhan Dengan Tahni'ah
  8. Persiapan selanjutnya dalam menyambut bulan Ramadhan adalah dengan melakukan "tahni'ah",

    yaitu menyambut kedatangan bulan yang penuh rahmat dengan sukacita untuk menggembirakan umat Islam.

    Rasulullah sendiri juga melakukan tahni'ah menyambut bulan Ramadhan

    أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ، فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ


    "Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi, Allah telah mewajibkan padamu berpuasa di bulan itu. Dalam bulan itu dibukalah pintu-pintu langit, dan ditutuplah pintu-pintu neraka, dan syaitan-syaitan dibelenggu. Pada bulan itu terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Siapa yang tidak memperoleh kebajikan di malam itu, maka ia tidak memperoleh kebajikan apapun.”
    (Hadits Shahih, Riwayat al-Nasa`i: 2079 dan Ahmad: 8631. dengan redaksi hadits dari al-Nasa’i).

  9. Banyak Berdoa Supaya Bisa Dipertemukan Bulan Ramadhan
  10. Bulan Ramadhan memiliki kedudukan yang sangat mulia, bahkan hanya untuk menyambutnya saja, Allah SWT telah menjamin kita dari api neraka. Maka tidak mengherankan jika ulama salaf selalu mengucapkan doa untuk menyambut bulan yang penuh berkah ini:

    اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَبَ وَ شَعْبَانَ وَ بَلِغْنَا رَمَضَانَ


    "Ya Allah sampaikanlah aku dengan selamat ke Ramadhan, selamatkan Ramadhan untukku dan selamatkan aku hingga selesai Ramadhan".


  11. Sambut Ramadhan Dengan Gembira dan Ikhlas
  12. Amalan terpenting dalam menyambut bulan Ramadhan adalah amalan hati, yaitu dengan berniat

    dengan lapang hati (ikhlas) dan gembira. Karena hal itu dapat membantu menjauhkan diri dari api neraka.

    مَنْ فَرِحَ بِدُخُولِ رَمَضَانَ حَرَّمَ اللهُ جَسَدَهُ عَلىَ النِّيْرَانِ


    Siapa bergembira dengan masuknya bulan Ramadhan, Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka.
    Hadits yang termaktub dalam Durrotun Nasihin

    Berakhirnya penantian menuju bulan Ramadan membawa kebahagiaan yang luar biasa, karena hanya di bulan ini

    umat muslim dapat merasakan kenikmatan dan karunia Allah yang tiada terhingga.

    Tidak mengherankan jika Nabi saw dan para sahabatnya menyambut bulan Ramadan dengan senyum dan memuji Allah, dan melepas pergi bulan Ramadan dengan kesedihan yang mendalam.

  13. Menziarahi Makam Orangtua
  14. Salah satu amalan yang dianjurkan dalam menyambut bulan Ramadhan adalah berziarah ke makam orangtua

    dan mengirim doa untuk mereka, yang dikenal di beberapa daerah sebagai "kirim dongo poso".

    Dalam amalan ini, kita mengirim doa untuk para leluhur sebagai bentuk tawassul,

    dengan harapan agar kita diberi keselamatan dan berkah dalam menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh.

    Tawassul dalam berdoa merupakan anjuran dalam Islam, sebagaimana termaktub dalam Surat Al-Maidah ayat 35.

    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّـهَ وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ وَجَاهِدُوا فِي سَبِيلِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ


    Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.
    (Q.S. al-Maidah: 35).

    Diriwayatkan pula dari sahabat Ali bin Abi Thalib, bahwa Rasulallah Muhammad s.a.w ketika menguburkan Fatimah binti Asad, ibu dari sahabat Ali bin Abi Thalib, beliau berdoa :

    اَللَّهُمَّ بٍحَقٍّيْ وَحَقِّ الأنْبٍيَاءِ مِنْ قَبْلِيْ اغْفِرْلأُمِّيْ بَعْدَ أُمِّيْ


    Ya Allah dengan hakku dan hak-hak para nabi sebelumku, Ampunilah dosa ibuku setelah Engkau ampuni ibu kandungku.
    (H.R.Thabrani, Abu Naim, dan al-Haitsami) dan lain-lain.

  15. Saling Bermaaf Maafan
  16. Karena bulan Ramadhan dianggap sebagai bulan yang suci, maka menjadi sangat tepat untuk menjalankan tradisi membersihkan diri baik secara fisik maupun batin.

    Tradisi ini mencakup membersihkan rumah dan halaman serta mengecat ulang masjid

    sebagai bentuk persiapan fisik, serta memaafkan dan berdamai dengan sesama umat Muslim sebagai bentuk persiapan batin.

    Hal ini sejalan dengan anjuran Islam dalam Al-Baqarah ayat 178;

    ...فَمَنْ عُفِيَ لَهُ مِنْ أَخِيهِ شَيْءٌ فَاتِّبَاعٌ بِالْمَعْرُوفِ وَأَدَاءٌ إِلَيْهِ بِإِحْسَانٍ ذَلِكَ تَخْفِيفٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَرَحْمَةٌ فَمَنِ اعْتَدَى بَعْدَ ذَلِكَ فَلَهُ عَذَابٌ أَلِيمٌ


    Maka barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf) membayar (dia) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih.
    (QS. 2:178)

    Berdasarkan hadis shahih, Nabi Muhammad saw. pernah menyarankan agar seseorang yang memiliki tanggung jawab terhadap orang lain,

    entah itu terkait dengan kehormatan atau hal lainnya, segera menyelesaikannya di dunia ini.

    Dengan demikian, tanggung jawab tersebut dapat diselesaikan dengan cara membayar atau meminta maaf.

    Sebab, di akhirat tidak akan ada lagi kesempatan untuk membayar atau meminta maaf.

    Artinya, jika seseorang ingin terbebas dari kesalahan terhadap sesama manusia, ia harus meminta maaf kepada yang bersangkutan.

    Demikian pula, jika seseorang ingin membersihkan diri untuk menyambut bulan yang suci, maka harus saling memaafkan.

  17. Berdoa Diawal Bulan Ramadhan
  18. Saat pemerintah mengumumkan awal bulan Ramadhan berdasarkan hasil aktivitas rukyatul hilal di banyak titik di Indonesia, maka kita telah memasuki bulan suci tersebut.

    Di awal bulan Ramadhan, disarankan untuk memohon kepada Allah dengan beberapa doa Rasulullah SAW sebagai berikut:

    وأخرج: أنه صلى الله عليه وسلم كَانَ يقول إذا دخل شهر رمضان اللَّهُمَّ سَلِّمْنِيْ لِرَمَضَانَ وَسَلِّمْ رَمَضَانَ لِيْ وَسَلِّمْهُ مِنِّيْ


    “Rasulullah SAW bila telah masuk bulan Ramadhan berdoa, ‘Allāhumma sallimnī li Ramadhāna, wa sallim Ramadhāna lī, wa sallimhu minnī,’”
    (HR At-Thabarani dan Ad-Dailami)