Skip to main content

Rahasia Tersembunyi di Balik Lailatul Qadar: Mengapa Disebut Malam 1000 Bulan?



Apa Itu Malam Lailatul Qadar?

Malam yang paling istimewa bagi umat Islam selama bulan Ramadhan adalah Lailatul Qadar, yang berarti malam di mana ayat-ayat pertama Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Menurut id.wikipedia.org, Lailatul Qadar atau Lailat Al-Qadar adalah malam penting yang terjadi selama bulan Ramadan.

Dalam bahasa Arab لَيْلَةِ الْقَدْرِ, Lailatul Qadar berarti "malam ketetapan".

Di dalam Al-Qur'an, malam ini digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Penjelasan tentang keistimewaan Lailatul Qadar dapat ditemukan dalam Surah Al-Qadar, yaitu surat ke-97 dalam Al-Qur'an.

Selain menjadi peringatan turunnya wahyu Al-Quran, malam Lailatul Qadar juga memiliki arti penting sebagai malam di mana malaikat turun ke bumi

dengan tugas-tugas yang beragam, seperti memberikan kedamaian, berkah, dan petunjuk dari Allah SWT.

Kapan Lailatul Qadar?

Tidak ada kepastian mengenai kapan Lailatul Qadar datang, malam yang disebutkan dalam Al-Qur’an sebagai "lebih baik dari seribu bulan".

Meskipun demikian, terdapat riwayat hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud yang menyebutkan bahwa

Nabi pernah ditanya mengenai Lailatul Qadar dan beliau menjawab:

"Lailatul Qadar ada pada setiap bulan Ramadhan."
(HR Abu Dawud).

Namun ada sebagian keterangan yang merujuk pada hadits yang diriwayatkan Aisyah, Nabi Muhammad SAW memberikan tanda tandanya

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِيْ الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ


Carilah Lailatul Qadar itu pada tanggal gasal dari sepuluh terakhir pada bulan Ramadhan.
(HR. Bukhari)

Terdapat pandangan lain yang menyatakan bahwa Lailatul Qadar terjadi

pada tanggal 17 Ramadhan, 21 Ramadhan, 24 Ramadhan, tanggal gasal pada 10 akhir Ramadhan, dan sebagainya.

Tidak diumumkannya tanggal pasti Lailatul Qadar memiliki hikmah untuk memotivasi umat Islam agar terus beribadah

dan mencari rahmat serta ridha Allah kapan saja dan di mana saja tanpa terpaku pada satu hari tertentu.

Jika tanggal pasti Lailatul Qadar diberitahukan, maka orang akan hanya beribadah pada tanggal tersebut

dan kurang giat dalam beribadah setelah tanggal tersebut berlalu.

Memahami Makna dan Arti Malam Lailatul Qadar

Apakah benar bahwa tanda-tanda kedatangan malam lailatul qadar antara lain

membekunya air, heningnya malam, menunduknya pepohonan, dan sebagainya?

Tanda-tanda tersebut harus diimani oleh setiap Muslim berdasarkan pernyataan Al-Qur’an, bahwa

“Ada suatu malam yang bernama Lailatul Qadar”
(QS Al-Qadr: 1)

dan malam itu merupakan

“malam yang penuh berkah di mana dijelaskan atau ditetapkan segala urusan besar dengan kebijaksanaan”
(QS Ad-Dukhan: 3).

Hendaknya setiap Muslim memahami arti dan makna dari malam lailatul qadar, selain mencari tanda-tanda dan berusaha untuk mendapatkannya.

  1. Malam Penetapan atau Pengaturan Khittah Manusia
  2. Penafsiran pertama mengenai makna Lailatul Qadar adalah bahwa qadar berarti penetapan atau pengaturan,

    sehingga Lailatul Qadar dipahami sebagai malam penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia.

    Pendapat ini dikuatkan dengan Firman Allah pada QS Ad-Dukhan ayat 3.

    Terdapat juga ulama yang memahami penetapan tersebut dalam batas setahun.

    Pada malam lailatul qadar, Al-Qur’an turun dan dipercayai bahwa pada malam tersebut

    Allah SWT menetapkan rencana dan strategi bagi Nabi Muhammad SAW untuk mengajak manusia

    menuju kebenaran agama yang pada akhirnya akan menetapkan perjalanan sejarah umat manusia,

    baik sebagai individu maupun kelompok. Hal ini didasarkan pada keyakinan

    bahwa Al-Qur'an adalah petunjuk hidup bagi manusia

    dan pada malam lailatul qadar, pengaturan dan penetapan rencana Allah menjadi semakin kuat dan terjadi secara intens.

  3. Malam Kemuliaan yang Tiada Bandingnya
  4. Kedua, makna qadar juga merujuk pada kemuliaan. Lailatul qadar dianggap sebagai malam yang paling mulia dan tidak ada bandingannya.

    Malam ini dipandang mulia karena menjadi malam turunnya Al-Qur’an

    dan menjadi titik tolak bagi segala bentuk kemuliaan yang dapat diraih oleh manusia.

    Kata "qadar" yang berarti mulia dapat ditemukan dalam ayat ke-91 Surat Al-An'am

    yang membicarakan tentang kaum musyrik yang tidak memuliakan Allah dengan sepantasnya

    ketika mereka mengatakan bahwa Allah tidak menurunkan sesuatu kepada manusia.

    ma qadaru Allaha haqqa qadrihi idz qalu ma anzala Allahu ‘ala basyarin min syay’i


  5. Malam yang Sempit Karena Banyaknya Malaikat
  6. Ketiga, qadar berarti sempit atau terbatas. Lailatul qadar dianggap sebagai malam yang sempit

    karena banyaknya malaikat yang turun ke bumi, seperti yang ditegaskan dalam Surat Al-Qadar:

    "Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan."


    Dalam Surat Ar-Ra’du ayat ke-26, kata qadar yang berarti sempit disinggung oleh Al-Qur’an, yang berbunyi

    “Allah yabsuthu al-rizqa liman yasya’ wa yaqdiru”


    (Allah melapangkan rezeki bagi yang dikehendaki dan mempersempitnya bagi yang dikehendakinya).


6 Tanda Malam Lailatul Qadar

  1. Suasana Pagi Yang Tenang Dan Tenteram

    Suhu udaranya tidak terlalu panas ataupun dingin. Saat matahari terbit pada pagi hari, sinarnya lembut dengan warna merah.


  2. Cahaya Matahari Terang Namun Tidak Terik

    Pada malam lailatul qadar, matahari terbit hingga tinggi namun sinarnya tidak terlalu kuat.


  3. Bermimpi Hal-Hal yang Baik

    Orang-orang yang menjalankan ibadah pada malam lailatul qadar seringkali bermimpi hal-hal baik. Seperti halnya yang dialami oleh sahabat Nabi.


  4. Nampak Bulan Separuh

    Bulan yang muncul pada malam lailatul qadar terlihat separuh dan tidak berukuran penuh.


  5. Suasana Malam yang Hening

    Malam pada lailatul qadar terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang, dan indah.


  6. Merasakan Kenikmatan Dalam Beribadah

    Orang yang beribadah pada malam lailatul qadar cenderung lebih khusyuk dan khidmat. Muncul ketenangan hati dan kenikmatan saat berdoa kepada Allah, yang tidak terasa pada malam-malam biasa.


5 Keutamaan Malam Lailatul Qadar

Berikut adalah 5 keutamaan malam Lailatul Qadar yang harus diketahui oleh seluruh umat muslim,

sehingga bisa memanfaatkan malam yang istimewa ini dengan sebaik-baiknya

  1. Malaikat Turun Ke Bumi Di Malam Lailatul Qadar


  2. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
    (Q.S Al-Qadr: 4)

    Malam lailatul qadar merupakan malam di mana para malaikat diturunkan ke bumi membawa berkah dan rahmat.

    Malaikat-malaikat tersebut akan hadir di sekitar orang-orang yang sedang beribadah dan bertasbih pada malam yang istimewa ini.

  3. Malam Ini Takdir Dituliskan 1 Tahun Ke Depan
  4. Dalam malam Lailatul Qadar, para malaikat akan mencatat takdir setiap makhluk

    untuk satu tahun ke depan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.

    Oleh karena itu, malam ini menjadi kesempatan bagi kita untuk memperbaiki diri dan mengumpulkan pahala yang banyak.

  5. Malam Dibukanya Pintu Ampunan Dosa
  6. Allah SWT membuka pintu ampunan yang lebar bagi siapa saja yang memohon ampun kepada-Nya.

    Barang siapa melakukan shalat malam pada Bulan Ramadhan karena keimanan dan mengharapkan pahala maka diampuni dosanya yang telah lalu dan barang siapa melakukan shalat malam pada lailatul qadr karena keimanan dan mengharapkan pahala maka diampuni dosanya yang telah lalu
    Hadits Sunan An-Nasa'i No. 4941 - Kitab Iman dan syareatnya

  7. Malam Yang Lebih Baik Daripada 1000 Bulan
  8. Malam Seribu Bulan’ adalah malam yang paling mulia dan lebih baik dari seribu bulan, sesuai dengan namanya.

    Oleh karena itu, malam ini merupakan kesempatan yang sangat berharga bagi umat muslim

    untuk berlomba-lomba dalam memperbanyak ibadah dan melakukan amalan-amalan lainnya.

    Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Qadr ayat 2-3,

    "Tahukah kamu apa itu lailatul qadar? Lailatul Qadar lebih baik daripada seribu bulan."


  9. Al-Qur’an Diturunkan Pada Malam Ini
  10. Pada malam ini, diyakini bahwa Al-Qur'an pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril.

    Peristiwa ini dikenal dengan nuzulul quran yang diperingati setiap tanggal 17 ramadhan

    Malam Lailatul Qadar diyakini terjadi pada salah satu malam terakhir di bulan Ramadan,

    meskipun tanggal pastinya tidak diketahui secara pasti.

    “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Quran) pada malam kemuliaan”
    (Q.S Al Qadr: 1)


Tata Cara Shalat Sunnah Lailatul Qadar

Malam Lailatul Qadar sebaiknya diisi dengan berbagai amal ibadah yang mampu kita lakukan.

Pada malam ini, pahala dari ibadah yang dilakukan akan dilipatgandakan berkali-kali lipat.

Walaupun berbagai amal ibadah dapat dilakukan, umumnya orang-orang mengisi malam Lailatul Qadar dengan melakukan shalat sunnah.

Ternyata tidak terdapat rujukan langsung tentang shalat sunnah pada malam Lailatul Qadar di dalam kitab-kitab hadis dan kitab-kitab fiqih.

Namun, petunjuk khusus mengenai shalat sunnah pada malam Lailatul Qadar dapat ditemukan di dalam Kitab Durratun Nashihin.

Menurut Kitab Durratun Nashihin, shalat sunnah pada malam Lailatul Qadar dilakukan sebanyak dua rakaat seperti shalat sunnah pada umumnya.

Berikut ini adalah bacaan surat dan doa yang dianjurkan dalam shalat sunnah malam Lailatul Qadar:

  1. Pada rakaat pertama membaca surat Al-Fatihah
  2. Setelah surat Al-Fatihah di rakaat pertama, membaca surat Al-Ikhlas 7X
  3. Pada rakaat kedua membaca surat Al-Fatihah
  4. Ulangi point nomor 2 diatas untuk rakaat kedua
  5. Selesai shalat membaca istigfar sebanyak 70X


  6. أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ


    Astaghfirullāha wa atūbu ilayhi

    Artinya

    "Aku memohon ampunan Allah dan aku bertobat kepada-Nya."


Dalam Kitab Durratun Nashihin, dikisahkan bahwa orang yang melaksanakan shalat sunnah dua rakaat pada malam Lailatul Qadar

akan mendapatkan ampunan dari Allah SWT, serta kedua orangtuanya juga akan diampuni saat ia berdiri dari tempat duduknya.

Menurut riwayat tersebut dalam Kitab Durratun Nashihin, Allah SWT juga mengutus malaikat untuk menanam pohon, membangun istana,

dan menggali sungai di surga bagi orang yang melaksanakan shalat sunnah pada malam Lailatul Qadar.

Orang yang melaksanakan shalat sunnah tersebut akan melihat hasilnya di surga sebelum meninggal dunia.

(Lihat Syekh Utsman Al-Khaubawi, Durratun Nashihin fil Wa‘zhi wal Irsyad, [Daru Ihyail Kutubil Arabiyyah: tanpa tahun], halaman 285-286).

Terdapat masalah dalam riwayat sahabat Ibnu Abbas ra yang terdapat dalam kitab tersebut.

Riwayat tersebut dikutip dari Tafsir Al-Hanafi, namun tidak pernah ditemukan dalam kitab-kitab hadis yang dijadikan rujukan dalam merumuskan hukum Islam (fiqih).

Oleh karena itu, shalat sunnah lailatul qadar tidak ditemukan dalam bab shalat nafilah atau shalat sunnah dalam kitab-kitab fiqih. Wallahu a’lam.

(Alhafiz Kurniawan)

Amalan-amalan untuk Mendapatkan Lailatul Qadar

Para ulama kita mengajarkan agar kita memperbanyak ibadah selama bulan Ramadhan untuk mendapatkan keutamaan Lailatul Qadar, di antaranya:

  1. Memperbanyak Bacaan Doa Malam Lailatul Qadr
  2. Mayoritas ulama Mazhab Syafi’i meyakini bahwa malam Lailatul Qadar jatuh pada 10 terakhir bulan Ramadhan

    berdasarkan isyarat hadits yang meriwayatkan Rasulullah meningkatkan ibadahnya pada 10 malam tersebut.

    Oleh karena itu, pada kesempatan itu, disarankan untuk memperbanyak doa pada malam Lailatul Qadar.

    Terdapat dua redaksi doa malam Lailatul Qadar yang kami temukan dari dua riwayat hadits dari Sayyidah Aisyah ra.

    Kedua redaksi ini sering diamalkan oleh masyarakat di masjid-masjid di Indonesia.

    1. Doa Versi Pertama Riwayat Imam At-Tirmidzi


    2. اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي


      Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī (‘annā jika dibaca berjamaah)


      Artinya

      “Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf yang pemurah. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).”


    3. Doa Versi Kedua Riwayat Lima Imam Hadits Kecuali Imam Abu Dawud


    4. اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي


      Allāhumma innaka afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī (‘annā jika dibaca berjamaah).


      Artinya

      “Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).”


  3. Mendirikan Shalat Malam (Qiyamul Lail)
  4. Mendirikan shalat malam atau qiyamul lail adalah ibadah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadhan,

    terutama pada 10 terakhir Ramadhan sebagai upaya untuk mencari malam Lailatul Qadar.

    Shalat malam terdiri dari beberapa rakaat, termasuk shalat tarawih, shalat tahajud, dan shalat witir.

    Para ulama merekomendasikan untuk melakukan shalat tarawih setelah shalat isya dan sebelum shalat witir,

    karena tarawih merupakan bentuk pelaksanaan shalat malam yang paling umum dilakukan selama bulan Ramadhan.

    Selain itu, shalat tahajud juga sangat dianjurkan karena merupakan shalat yang dilakukan di waktu sepertiga malam terakhir,

    yang diyakini sebagai waktu yang paling afdhal untuk beribadah.

    Dengan memperbanyak shalat malam selama 10 terakhir Ramadhan, diharapkan dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT

    dan meningkatkan peluang untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar.

  5. Memperbanyak Bacaan Al-Quran Dengan Tartil
  6. Salah satu ibadah yang dapat dilakukan untuk mendapatkan keutamaan Lailatul Qadar adalah memperbanyak membaca Al-Qur'an.

    Sebagaimana yang dijelaskan dalam Surat Al-Qadr ayat 1,

    bahwa malam Lailatul Qadar adalah malam kemuliaan Al-Qur'an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.

    Maka, membaca Al-Qur'an di malam Lailatul Qadar merupakan amalan yang sangat dianjurkan.

    Membaca Al-Qur'an sebanyak-banyaknya dengan tartil berarti

    membaca Al-Qur'an dengan memperhatikan tajwid dan melafalkan huruf-huruf dengan benar dan baik.

    Selain membaca Al-Qur'an, sebaiknya juga dipahami makna dari ayat-ayat yang dibaca.

    Banyak diantara umat muslim yang mengambil kesempatan pada malam Lailatul Qadar

    untuk membaca Al-Qur'an sebanyak-banyaknya dengan tartil dan memahami makna yang terkandung di dalamnya.

    Hal ini diharapkan dapat mendatangkan keberkahan dan pahala yang besar.

  7. Memperbanyak Dzikir Dan Beristighfar
  8. Dzikir bisa dilakukan dengan mengucapkan kalimat-kalimat tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir.

    Sedangkan istighfar bisa dilakukan dengan mengucapkan kalimat-kalimat tobat

    dan meminta ampun kepada Allah atas segala dosa dan kesalahan yang pernah dilakukan.

    Berdoa pun sangat dianjurkan pada malam Lailatul Qadar, karena pada malam tersebut pintu doa sangat terbuka

    dan Allah SWT akan memberikan berkat kepada orang-orang yang berdoa dengan tulus dan ikhlas.

  9. Membiasakan Shalat Fardhu 5 Waktu Berjamaah
  10. Memperbanyak ibadah shalat fardhu lima waktu berjama'ah juga merupakan amalan yang dianjurkan selama bulan Ramadhan,

    terutama pada 10 malam terakhir sebagai upaya untuk mendapatkan keutamaan Lailatul Qadar.

    Shalat fardhu lima waktu merupakan kewajiban bagi setiap umat muslim yang sudah baligh dan mampu.



Tanda Seseorang Telah Mendapatkan Lailatul Qadar

Tanda seseorang telah mendapatkan Lailatul Qadar tidaklah jelas dan tidak bisa dirasakan secara fisik.

Namun, ada beberapa tanda yang bisa menjadi indikasi bahwa seseorang telah mendapatkan malam Lailatul Qadar, antara lain:

  1. Bertambanya Kebaikan Pada Pribadi Seseorang
  2. Salah satu tanda bahwa seseorang telah berjumpa dengan Lailatul Qadar adalah bertambahnya kebaikan dalam dirinya.

    Kebaikan tersebut mencakup seluruh aspek kehidupan, baik dari segi perkataan, sikap, maupun perbuatan

  3. Mendapat Ketenangan Hidup
  4. Kemudian, tanda kedua adalah merasa tenang. Dalam hal ini, menurut Prof. Quraish,

    kebanyakan ulama memahami ketenangan atau kedamaian yang dimaksud adalah sifatnya berkelanjutan

    seperti yang tertera pada ayat terakhir dari Surat Al-Qadr.

    Menurut penjelasan dari pengarang Tafsir Al-Misbah,

    "Salamun hiya hattaa mathla’il fajr"


    artinya adalah

    "Kedamaian itu (Lailatul Qadar) terus-menerus hingga terbit fajar."


    Pada malam Lailatul Qadar, orang yang beruntung akan merasakan ketenangan dan kedamaian yang berkelanjutan hingga terbit fajar atau keesokan harinya.


Anjuran Untuk Merahasiakan Lailatur Qadr Bagi yang Telah Mendapatkan Keistimewaannya

Lailatul Qadar adalah malam agung yang lebih mulia daripada seribu bulan. Orang yang bisa menemukannya sangat beruntung,

namun hanya orang pilihan yang Allah kehendaki yang bisa menjumpainya.

Para ulama menganjurkan agar tidak menceritakan kejadian lailatul qadar kepada siapapun sebagai bentuk menjaga pahalanya.

Semua itu berawal dari sebuah kejadian antara Rasulullah dan dua sahabatnya.

Allah subhanahu wa ta'ala memperkenankan Rasulullah memberitahu waktu terjadinya lailatul qadar,

namun ada sebuah kejadian yang menyebabkan pengangkatan pemberitahuan tersebut.

Dalam sebuah riwayat, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

خَرَجَ رَسُوْلُ اللهِ ﷺ ليُخْبِرَ بِليلةِ القَدْرِ، فَتَلَاحَى رَجُلاَنِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ، فَقَالَ النبيُّ ﷺ: إِنِّيْ خَرَجْتُ لِأُخْبِرَكُمْ بِلَيْلَةِ القَدْرِ، فتلاحَى فُلَانٌ وَفُلاَنٌ، فَرُفِعَتْ، فَعَسَى أَنْ يَكُوْنَ خَيْرًا لَكُمْ، فَالْتَمِسُوْهَا فِي التَّاسِعَةِ وَالسَّابِعَةِ وَالْخَامِسَةِ


Artinya

“Rasulullah ﷺ keluar untuk memberitahukan tentang lailatul qadar. Tiba-tiba ada dua orang dari kalangan Muslimin yang saling mencaci.

Maka Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Aku datang untuk memberitahukan kalian tentang waktu terjadinya lailatul qadar,

namun fulan dan fulan saling mencaci, sehingga kepastian waktunya diangkat (tidak diketahui).

Meski demikian, semoga kejadian ini menjadi kebaikan bagi kalian.

Maka, carilah pada malam yang kesembilan, ketujuh, dan kelima (pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan).”
(HR al-Bukhari).