Skip to main content

Memahami Nuzulul Quran : Sejarah Dan Keutamaannya Yang Diperingati Setiap 17 Ramadhan


Pengertian Nuzulul Quran Sejarah Dan Keutamaannya - Peristiwa penting dalam sejarah peradaban Islam terjadi saat bulan suci Ramadan, yaitu Nuzulul Qur'an.

Pada malam ke-17 Ramadan, Al-Qur'an turun kepada Nabi Muhammad Rasulullah SAW.

Memperingati Nuzulul Qur'an penting dilakukan untuk menghayati dan mengamalkan ajaran suci Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari.

Nuzulul Qur'an juga erat kaitannya dengan Lailatul Qadar, yaitu malam yang dipenuhi dengan kemuliaan dan keberkahan di bulan Ramadan.

Alasan Nuzulul Qur'an Jatuh pada 17 Ramadan

tasbih diatas quran
Bulan suci Ramadhan memiliki keistimewaan karena di dalamnya Al-Qur'an diturunkan oleh Allah.

Setiap tahunnya, umat Muslim memperingati peristiwa bersejarah ini pada tanggal 17 Ramadhan.

Namun, mengapa peristiwa ini diperingati pada tanggal tersebut?

Ada dua argumen yang menjadi dasar peringatan Nuzulul Qur'an pada setiap tanggal 17 Ramadhan.

  1. Peristiwa Perang Badar pada 17 Ramadhan
  2. Merujuk pada Al-Qur’an surat Al-Anfal ayat 41
    وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ ۗ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
    Dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu


    Ayat tersebut diartikan oleh para ulama sebagai "Yaumul Furqan" yang merujuk pada pertemuan dua pasukan,

    yaitu pasukan Muslim dan pasukan kafir Quraisy saat terjadinya perang Badar pada tanggal 17 Ramadhan.

    Sebagaimana, Imam ath-Thabari dalam Jāmiʽul Bayān fi Ta’wīlil Quran (13/562) mengutip Hasan bin Ali untuk menjelaskan hal ini.
    قال الحسن بن علي بن أبي طالب رضي الله عنه: كانت ليلة "الفرقان يوم التقى الجمعان"، لسبع عشرة من شهر رمضان.
    Al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib RA berkata, ‘Yang dimaksud dengan malam ‘al-furqan yaumul taqāl Jamʽān’ adalah tanggal 17 bulan Ramadhan


  3. Peristiwa Rasulullah Saat Menerima Wahyu Pertama
  4. Argumen kedua yang menjadi dasar peringatan Nuzulul Qur'an pada tanggal 17 Ramadhan adalah terkait dengan peristiwa ketika Nabi Muhammad menerima wahyu pertama di Gua Hira.

    Wahyu tersebut berupa surat Al-'Alaq ayat 1-5 dari Al-Qur'an.
    اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ. خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ. اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ. الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ. عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
    Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.


Sejarah Turunnya Al Quran

Menurut cerita yang disampaikan oleh Syekh M Ali As-Shabuni, Al-Qur'an pertama kali turun pada tanggal 17 Ramadhan ketika Nabi Muhammad berusia 40 tahun (sekitar 608-609 M).

Baca Juga: Keistimewaan Lailatul Qadar Malam 1000 Bulan


Saat itu, Nabi Muhammad sedang beruzlah di Gua Hira yang berjarak sekitar 5 kilometer dari kota Makkah.

Tiba-tiba, Malaikat Jibril datang membawa wahyu dan memeluk serta melepaskan Nabi Muhammad sebanyak 3 kali.

Setiap kali memeluk, Jibril mengatakan,
اِقْرَأْ


Bacalah


“Aku tidak mengenal bacaan,”


jawab Rasulullah.

“Iqra’ bismi rabbikal ladzi khalaq, khalaqal insana min alaq. Iqra wa rabbukal akram. Alldzi allama bil qalam. Allamal bil qalam. Allamal insana ma lam ya’lam,”


kata Jibril pada kali ketiga membaca Surat Al-Alaq ayat 1-5.

Peristiwa ini merupakan awal mula turunnya wahyu dan Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad.

Sebelum peristiwa penting ini terjadi, ada beberapa petunjuk yang mengisyaratkan akan semakin dekatnya turunnya wahyu dan kenabian Nabi Muhammad.

Beberapa tanda tersebut antara lain adalah mimpi Nabi Muhammad yang kemudian terjadi secara nyata sesuai dengan mimpinya,

serta kesenangan Nabi dalam menyepi menjelang turunnya wahyu.

(Sumber: Syekh M Ali As-Shabuni, At-Tibyan fi Ulumil Qur'an, [tanpa kota, Darul Mawahib Al-Islamiyyah: 2016], halaman 14-16).

Pandangan ini didukung oleh riwayat Imam Bukhari dari Sayyidah Asiyah RA.

Bulan Ramadan secara harfiah disebut sebagai bulan turunnya Al-Qur'an dalam Surat Al-Baqarah ayat 185.

Malaikat yang turun membawa wahyu tersebut disepakati sebagai Malaikat Jibril oleh para mufassir,

yang juga disebut sebagai Ruh Amin atau Ruh Kudus dalam Surat As-Syu'ara ayat 193-195 dan Surat An-Nahl ayat 102.

Al-qur'an Turun Melalui Dua Tahap

  1. Al-Qur'an diturunkan secara keseluruhan pada malam Lailatulqadar dari Lauh Mahfudz ke langit dunia.
  2. Al-Qur'an diturunkan secara bertahap atau berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad.


Proses Turunnya Al-qur'an Dibagi Menjadi Dua Periode

  1. Periode Mekah yang dikenal sebagai ayat Makkiyah,
  2. Pperiode Madinah yang dikenal sebagai ayat Madaniyah.


Selama periode Mekkah, umumnya ayat yang diturunkan membahas tentang akidah dan tauhid sebagai dasar ajaran agama Islam.

Sebanyak 86 surat turun selama 12 tahun lima bulan.

Di sisi lain, ayat yang diterima di Madinah kebanyakan berkaitan dengan muamalat dan syariat sebagai aturan dalam kehidupan Islam.

Setelah Nabi Muhammad hijrah ke Madinah, 28 surat turun selama sembilan tahun sembilan bulan.

Surat Al-Maidah ayat ke-5 adalah ayat terakhir yang diturunkan dalam Al-Quran.

Perbedaan Makna Malam Nuzulul Quran Dengan Lailatur Qadar

Diantara momentum yang sangat berharga di bulan Ramadhan adalah malam Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar.

Keduanya merupakan momen bersejarah yang menentukan kehidupan dunia selanjutnya,

karena keduanya berhubungan langsung dengan turunnya Al-Quran sebagai petunjuk dan pedoman hidup umat manusia.

Meskipun demikian, terkadang terjadi kesalahpahaman antara keterangan mengenai Nuzulul Quran dan Lailatul qadar malam 1000 bulan,

bahkan terjadi tumpang tindih antara keduanya. Oleh karena itu, perlu dijelaskan secara lebih rinci.

  1. Pengertian Nuzulul Quran
  2. Istilah Nuzulul Quran yang diperingati pada malam tanggal 17 Ramadan

    adalah malam pertama kali Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW di Gua Hira melalui Malaikat Jibril.

    Pada kesempatan tersebut, Malaikat Jibril membawa surat iqra’ wa rabbukal akram

    sebagai awal turunnya Al-Quran. Setelah itu, Al-Quran terus diturunkan secara bertahap.

  3. Pengertian Lailatul Qadar
  4. Lailatul Qadar adalah istilah yang dipakai untuk memperingati malam di mana Al-Quran

    diturunkan secara keseluruhan oleh Allah SWT dari Baitul Izzah, yakni semacam ruang ilahi,

    dan kemudian dibawa secara bertahap oleh Jibril kepada Nabi Muhammad SAW.

    Karena itu, hanya Allah SWT yang mengetahui kapan malam Lailatul Qadar tepatnya terjadi.

    Malam tersebut merupakan malam yang sangat mulia dan penuh berkah yang tidak diragukan lagi.

    Hal ini terungkap dalam Surat Ad-Dukhan ayat 3, di mana Allah SWT menyatakan:
    اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةٍ مُّبٰرَكَةٍ اِنَّا كُنَّا مُنْذِرِيْنَ
    Sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi. Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan.


    Amalan Yang Dianjurkan Untuk Malam Nuzulul Quran

    Malam nuzulul Quran memiliki keutamaan untuk mendapatkan pahala dan berkah dari Allah SWT.

    Umat muslim berharap dapat diampuni segala dosa dan memperoleh pahala yang berlipat ganda.

    Untuk merayakan malam nuzulul Quran, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, diantaranya:

    • Pertama, dengan istiqamah membaca Al-Quran, minimal khatam satu kali selama bulan Ramadan
    • Kedua, memperbanyak i'tikaf dan selama i'tikaf membaca Al-Quran atau dzikir lainnya.
    • Dan yang ketiga, meningkatkan ibadah shalat malam dan berdoa lebih banyak.
    • Yang Keempat Menjaga diri dari perbuatan dosa dan melakukan kebaikan.
    • Kelima Memberikan sedekah dan berbuat baik kepada sesama
    • Keenam Mengikuti acara keagamaan dan pengajian yang dilaksanakan pada malam nuzulul Quran


    Keutamaan Nuzulul Qur'an

    Malam Nuzulul Quran, yang jatuh pada bulan Ramadhan, adalah bulan yang sangat spesial bagi Al-Qur'an karena itulah saat Al-Qur'an diturunkan.

    Allah Ta'ala berfirman,
    Bulan Ramadhan adalah bulan di mana Al-Qur'an diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda antara yang hak dan yang bathil (QS. Al-Baqarah [2]:185)


    Menurut Ibnu 'Abbas, Al-Qur'an turun sekaligus di Lauhul Mahfuzh di Baitul 'Izzah pada malam Lailatul Qadar.

    Malam Nuzul Quran juga bertepatan dengan malam Lailatul Qadar,

    dimana Allah pertama kali menurunkan ayat dalam Al-Qur'an, yaitu surah Al-Alaq 1-5, kepada Rasulullah.

    Meskipun ada perbedaan pendapat mengenai waktu turunnya Al-Qur'an, mayoritas ulama Indonesia setuju bahwa Nuzul Quran jatuh pada tanggal 17 Ramadhan.

    Oleh karena itu, malam Nuzulul Quran menjadi hari yang sangat penting bagi umat Islam pada bulan Ramadhan.

    1. Malam Yang Lebih Utama Dari 1000 Bulan
    2. Menurut kitab Sahihain, Abu Hurairah telah menyebutkan bahwa Rasulullah Saw.

      menyatakan bahwa malam Lailatul Qadar memiliki pahala yang setara dengan melakukan ibadah selama 1.000 bulan.

      Sabda Rasulullah Saw
      Barang siapa yang melakukan qiyam (salat sunat) di malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharapkan pahala dan rida Allah, maka diampunilah baginya semua dosanya yang terdahulu


    3. Mendapat Ampunan Dosa Seperti Bayi Baru Lahir
    4. Orang yang menghidupkan malam Nuzulul Quran akan diampuni segala dosanya oleh Allah SWT,

      sebagaimana diibaratkan seperti bayi yang baru saja lahir ke dunia. Ini merupakan salah satu keutamaan dari malam Nuzulul Quran.

    5. Malam Yang Penuh Barokah
    6. Malam Nuzulul Quran dianggap sebagai malam yang penuh berkah, karena firman Allah dalam Surat Al-Dukhan ayat 3.

      Selain itu, malam ini dianggap penuh berkah karena Al Quran diturunkan ke bumi dalam satu malam di bulan Ramadan.

    7. Malam Yang Penuh Kemuliaan
    8. Pada malam yang penuh kemuliaan ketika Alquran turun, Malaikat Jibril beserta para malaikat dipimpin olehnya turun ke bumi.
      Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan (QS.Al-Qadar [97]:4).


      Pada malam yang penuh kemuliaan ini, banyak malaikat yang turun karena keberkahannya yang melimpah.

      Para malaikat turun bersamaan dengan turunnya berkah dan rahmat, seperti halnya ketika Al-Qur'an dibacakan

      dan ketika mereka mengelilingi majelis zikir serta menaungi orang-orang yang mencari ilmu

      dengan sungguh-sungguh karena menghormatinya, dan mereka meletakkan sayap mereka di atas mereka.