Skip to main content

Tadarus Al Quran Adalah Mengaji Bersama Untuk Memahami dan Mempelajari, Inilah Keutamaannya

membaca alquran dalam masjid berjamaah


Apa Itu Tadarus Al Quran - Sebagian besar umat Islam meyakini bahwa tadarus Al-Qur’an adalah salah satu ritual penting dalam bulan Ramadhan.

Oleh karena itu, di banyak masjid dan musholla, tadarus Al-Qur'an biasanya dilakukan setelah sholat Tarawih dan Witir,

bahkan ada beberapa tempat yang melaksanakannya pada waktu yang berbeda.

Tanggapan positif terhadap tradisi tadarus Al-Qur'an menunjukkan

bahwa kesadaran religius umat Islam di Indonesia masih tinggi, terutama dalam hal membaca Al-Qur'an.

Namun, perlu dipertimbangkan kembali sejauh mana pengaruh dari ritual ini dalam kehidupan sosial dan kebangsaan kita,

karena Al-Qur'an bukan hanya bacaan semata, melainkan harus dipahami dan diaplikasikan isinya.

1. Definisi dan Makna Tadarus Alquran Dalam Bersosial

Secara etimologis, kata "tadarus" berasal dari kata dasar "darasa" yang berarti belajar.

Secara praktis, tadarus Al-Qur'an mengacu pada ritual membaca Al-Qur'an yang dilakukan oleh minimal dua orang,

di mana satu orang membaca dan yang lainnya mendengarkan.

Oleh karena itu, tadarus tidak dapat dilakukan secara individu tanpa kehadiran orang lain.

Dalam konteks sosial dan kebangsaan, tradisi tadarus memiliki dua makna penting yang perlu dipertimbangkan.

Baca Juga: Pengertian Nuzulul Quran Sejarah Dan Keutamaannya


  1. Pembaca
  2. Pertama, dari perspektif pembaca. Seorang pembaca Al-Qur'an dalam ritual tadarus harus teliti dan berhati-hati agar tidak membuat kesalahan dalam membaca,

    serta memiliki sikap rendah hati terhadap pendengar ketika ada koreksi yang perlu dilakukan terhadap bacaannya.

    Ketelitian, kecermatan, dan sikap rendah hati menjadi sangat penting dalam kehidupan yang lebih luas.

    Namun, masalah saat ini dalam kehidupan beragama, terutama, masih didominasi oleh sikap individu yang jeli dan teliti

    terhadap keyakinannya sendiri, namun sombong dan angkuh dalam melihat keyakinan orang lain yang berbeda.

  3. Penyimak
  4. Kedua, dari perspektif pendengar. Seperti yang dapat dipahami, tugas pendengar adalah untuk mendengarkan dan mengawasi bacaan,

    serta menggantikan posisi pembaca pertama jika dia berhenti. Oleh karena itu, pendengar tidak boleh lengah dan harus siap sedia

    untuk mengawasi bacaan dan memastikan bahwa bacaan tetap sesuai dengan aturan yang ditetapkan dalam membaca Al-Qur'an.
Dari sini, kesadaran pembaca dan pendengar menjadi sangat penting dan bahkan menentukan kualitas bacaan Al-Qur'an menjadi lebih bermakna.

Secara sosiologis, fenomena ini mengajarkan bahwa saling belajar antara sesama adalah keharusan dalam kehidupan sebuah bangsa,

yaitu untuk belajar bagaimana menghormati dan menghargai posisi masing-masing.

Tradisi tadarus mengajarkan tentang pentingnya harmoni dalam segala aspek kehidupan karena sulit bagi bangsa ini untuk tumbuh besar

jika masih ada individu atau kelompok yang lebih suka menyebar teror kepada orang lain.

Hal ini sejalan dengan bacaan Al-Qur'an yang tidak dapat dibaca dengan benar

jika tidak ada sikap saling mengingatkan antara pembaca dan pendengar, terutama jika tidak ada harmoni antara keduanya.

2. 7 Adab Tadarus Alquran yang Wajib Diperhatikan

Tidak hanya penting untuk memahami arti dari tadarus Al-Qur'an adalah sebagai bentuk mempelajari Al-Qur'an,

tetapi juga penting untuk memahami adab-adab yang harus diperhatikan dalam melakukan tadarus Al-Qur'an.

Berikut beberapa adab yang perlu dipatuhi sebelum membaca Al-Qur'an.

  1. Suci Dari Hadats (Memiliki Wudhu)
  2. Adab dalam tadarus Alquran di dalam agama Islam yang pertama adalah mensucikan diri dengan wudhu sebagaimana ketika akan melaksanakan ibadah sholat

    Dalam Surat Al Waqiah ayat 77-79 dijelaskan bahwa hanya hamba yang disucikanlah yang dapat menyentuh Alquran.

    Sesungguhnya ia benar-benar Al-Qur’an yang sangat mulia, dalam Kitab yang terpelihara. Tidak ada yang menyentuhnya, kecuali para hamba (Allah) yang disucikan
    QS. Al Waqiah 77-79

  3. Membaca Ta'awudz dan Bismillah
  4. Dalam adab tadarus Alquran dalam Islam, yang kedua adalah memohon perlindungan dari setan dengan membaca doa.

    Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan membaca Taawuz.

    Hal ini dikarenakan, setan selalu berusaha mengganggu dan menghalangi seseorang dalam membaca Alquran,

    sehingga memohon perlindungan Allah sangat penting dalam melindungi diri dari gangguan setan.

    أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ



    Artinya

    “Aku berlindung kepada Alloh dari godaan setan yang terkutuk.”


    Kemudian dilanjutkan dengan membaca basmallah

    بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ



    Artinya

    Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.


  5. Membaca Quran Secara Tartil atau Perlahan


  6. اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ



    Artinya

    atau lebih dari (seperdua) itu. Bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan.
    QS. surat Al-Muzzammil ayat 4

    Sehingga, membaca Alquran secara perlahan dan jelas merupakan adab yang harus dipatuhi saat melakukan tadarus Alquran.

    Dengan membaca Alquran secara perlahan, maka kita bisa memahami makna dan pesan yang terkandung dalam setiap ayatnya dengan lebih baik.

  7. Membaca Dengan Suara Pelan, Tidak Mengeraskan Suara
  8. Adab tadarus Alquran keempat adalah membaca dengan suara yang tidak keras, yang bertujuan sebagai bentuk ibadah mengingat Sang Illahi.

    Adab tadarus Alquran ini ditegaskan Allah SWT dalam Alquran surat Al Araf ayat 205 yang berbunyi,

    وَاذْكُرْ رَّبَّكَ فِيْ نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَّخِيْفَةً وَّدُوْنَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالْاٰصَالِ وَلَا تَكُنْ مِّنَ الْغٰفِلِيْنَ



    Artinya

    Ingatlah Tuhanmu dalam hatimu dengan rendah hati dan rasa takut pada waktu pagi dan petang, dengan tidak mengeraskan suara, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lengah.
    QS. Al'araf, ayat 205

  9. Meresapi Arti Dan Makna Alquran
  10. Adab tadarus Alquran selanjutnya adalah memiliki kemauan untuk memahami makna dari isi Alquran

    dan mampu menjalankan segala perintah yang diberikan Allah SWT dalam Alquran.

  11. Memetik Hikmah Ilmu Alquran
  12. Selain itu, perlu diupayakan untuk mengambil ilmu yang terkandung dalam setiap ayat Alquran.

    Alquran adalah kitab suci yang sempurna dan berisi segala pengetahuan yang dibutuhkan.

    Oleh karena itu, kita harus berusaha mendapatkan ilmu dari Alquran dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

  13. Diam dan Perhatikan Bacaan Quran Supaya Mendapat Rahmat
  14. Adab terakhir dalam tadarus Alquran adalah memperhatikannya dengan benar,

    terutama ketika mendengar ayat Alquran tengah dibacakan.

    Hal ini ditegaskan dalam surat Al-Araf ayat 204, di mana Allah SWT memerintahkan agar kita diam

    dan memperhatikan dengan baik saat mendengarkan ayat Alquran yang dibacakan.

    وَاِذَا قُرِئَ الْقُرْاٰنُ فَاسْتَمِعُوْا لَهٗ وَاَنْصِتُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ



    Artinya

    Jika dibacakan Al-Qur’an, dengarkanlah (dengan saksama) dan diamlah agar kamu dirahmati.
    QS. Al-A'raf Ayat 204


3. Bacaan Doa Setelah Melakukan Tadarus

Setelah mengetahui adab dalam melakukan tadarus Alquran, penting bagi kita untuk juga mengetahui doa-doa setelah tadarus Alquran.

Berikut beberapa doa yang bisa kita amalkan

  1. Doa Pertama


  2. صَدَقَ اللهُ اْلعَظِيْمُ



    Artinya

    "Maha benarlah Allah yang Maha Agung"


  3. Doa Kedua


  4. سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ



    Artinya

    "Maha Suci Engkau ya Allah, aku memujiMu. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau, aku minta ampun dan bertaubat kepada-Mu.
    (HR. Nasai)

  5. Doa Ketiga


  6. اللَّهُمَّ ارْحَمْنِي بِالْقُرْآنِ وَاجْعَلْهُ لِي إِمَامًا وَنُورًا وَهُدًى وَرَحْمَةً، اللَّهُمَّ ذَكِّرْنِي مِنْهُ مَا نُسِّيتُ وَعَلِّمْنِي مِنْهُ مَا جَهِلْتُ وَارْزُقْنِي تِلَاوَتَهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَأَطْرَافَ النَّهَارِ وَاجْعَلْهُ لِي حُجَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ



    Artinya

    "Ya Allah, belas kasihanilah aku karena Al Quran. Jadikanlah Al Quran sebagai imamku, petunjuk dan rahmat. Ya Allah, ingatkan aku dengannya bila aku lupa dan ajarilah aku apa yang tidak mengerti dari padanya. Berilah aku bisa membaca waktu malam dan siang. Jadikanlah dia hujjah bagiku wahai Tuhan seru sekalian alam."


4. Anjuran Memperbanyak Tadarus Al-Qur’an di Bulan Ramadhan

Dalam beberapa riwayat, bulan Ramadhan menjadi waktu yang istimewa bagi Rasulullah, para sahabat, dan para ulama

untuk lebih fokus dalam memperbanyak membaca Al-Qur'an. Saat memasuki bulan puasa Ramadhan,

Rasulullah sendiri lebih banyak membaca Al-Qur'an dibandingkan malam-malam lainnya.

Imam Syafi'i dikisahkan telah menyelesaikan membaca Al-Qur'an sebanyak enam puluh kali selama bulan Ramadhan.

Sementara itu, Imam Malik akan menghentikan kegiatan pengajarannya pada bulan Ramadhan untuk fokus membaca Al-Qur'an.

Sufyan at-Tsauri, seorang ulama yang setara pengetahuannya dengan empat Imam besar

(Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi'i, dan Imam Ahmad bin Hanbal),

dikabarkan meninggalkan ibadah sunah selama bulan Ramadhan agar bisa lebih fokus membaca Al-Qur'an.

Dalam Tafsir Showiy, disebutkan bahwa bulan Ramadhan memiliki dua perhiasan utama,

yaitu Nuzulul Qur'an (diturunkannya Al-Qur'an) dan adanya malam Lailatul Qadr.

Nabi Muhammad pernah mengibaratkan keistimewaan seseorang Muslim

yang mau membaca Al-Qur'an (bertadarus) seperti buah utrujjah (buah jeruk).

Buah ini terkenal dengan baunya yang harum dan rasanya yang manis ketika dimakan.

Di tanah Arab, buah ini dianggap sebagai salah satu buah yang terbaik.

Selain itu, buah utrujjah juga memiliki keindahan warna yang menyegarkan mata, yaitu warna kuning.

5. Keistimewaan Serta Keutamaan Tadrus Al-Quran di Bulan Suci Ramadhan

Meskipun seseorang tidak memahami arti Al-Qur'an, tetap akan mendapatkan pahala dari Allah SWT ketika membacanya.

Hal ini menunjukkan betapa pentingnya Al-Qur'an bagi kehidupan seorang Muslim,

dan bahwa setiap kali membaca Al-Qur'an, seseorang sedang mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Di bulan Ramadan, pahala seorang muslim yang melakukan ibadah akan berlipat ganda.

Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk melakukan kegiatan yang berkaitan dengan ibadah.

Salah satu kegiatan yang bisa dilakukan di bulan Ramadan adalah tadarus Al-Qur'an.

Selain dapat memperbanyak pahala, membaca Al-Qur'an secara bersama-sama juga memberikan banyak manfaat.

Berikut ini adalah beberapa manfaat membaca Al-Qur'an di bulan Ramadan:

  1. Mendapat Ketenangan Hati (Sakinah)
  2. Ketika membaca Al-Qur'an di bulan Ramadhan, hati seseorang akan merasakan ketenangan dan kedamaian yang luar biasa.

    Hal ini terjadi karena Al-Qur'an sendiri adalah sumber dari kebahagiaan, ketenangan, dan kedamaian.

    Membaca Al-Qur'an di bulan Ramadhan bisa membantu seseorang meraih sakinah tersebut.

  3. Meraih Rahmat Dengan Pahala yang Melimpah
  4. Bulan Ramadhan adalah bulan penuh rahmat. Allah SWT menjanjikan pahala yang berlipat ganda bagi orang yang beribadah di bulan ini.

    Membaca Al-Qur'an di bulan Ramadhan adalah salah satu cara yang sangat efektif untuk mendapatkan pahala yang banyak dari Allah SWT.

  5. Dibanggakan Allah Dihadapan Para Malaikat
  6. Allah SWT selalu bangga dan menyebutkan nama orang yang membaca Al-Qur'an di hadapan para malaikat.

    Hal ini menunjukkan betapa pentingnya Al-Qur'an bagi kehidupan seorang Muslim.

    Oleh karena itu, membaca Al-Qur'an di bulan Ramadhan merupakan suatu amal yang sangat mulia dan dihargai oleh Allah SWT.

  7. Mempererat Jalinan Silaturahmi Sesama Muslim
  8. Menjalin silaturahmi yang terkadang terputus karena kesibukan masing-masing juga merupakan manfaat tadarus quran yang dapat kita rasakan.

    Dengan melakukan tadarus Al-Qur'an pada bulan Ramadhan, kita dapat melakukannya bersama-sama di masjid atau musala.

    Hal ini dapat membantu mempererat hubungan silaturahmi dengan sesama muslim lainnya.

  9. Menghindari Kebiasaan Menggunjing (Gibah)
  10. Ghibah adalah perbuatan yang merugikan dan dilarang dalam Islam,

    yaitu mengumpat atau membicarakan keburukan seseorang di belakangnya

    tanpa adanya alasan yang jelas atau tanpa adanya kebaikan yang dapat diambil dari pembicaraan tersebut.

    Dengan menghadiri tadarus Al-Qur'an di masjid atau musala, kita dapat terhindar dari perbuatan dosa seperti ghibah.

    Terkadang, kita melakukan ghibah bersama teman di waktu luang.

    Dengan memfokuskan diri untuk tadarus Al-Qur'an di masjid atau musala, kita dapat menghindari ghibah dan perbuatan merugikan lainnya.

  11. Menambah Khazanah Ilmu Keislaman
  12. Salah satu manfaat dari tadarus Alquran adalah mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak tentang Alquran.

    Melalui tadarus Alquran, kita dapat memperdalam pemahaman dan belajar untuk membaca Alquran dengan lebih baik.

    Hal ini akan membantu kita untuk memahami isi Alquran dengan lebih baik

    dan mendapatkan ilmu pengetahuan yang lebih luas tentang agama Islam.

  13. Menjadi Syafaat Kelak Di Akhirat
  14. Tadarus Al-Quran dapat membawa kebaikan dan kemuliaan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh manusia.

    Bahkan, manfaat tersebut akan terus berlanjut di hari kiamat dengan pahala yang sangat besar dan kemuliaan yang luar biasa.

    "Bacalah bait Al Quran karena sesungguhnya pada hari kiamat nanti akan datang memberikan syafaat yang baik kepada pembacanya,"
    (HR. Muslim)

  15. Menjadi Obat Terbaik dari Berbagai Penyakit
  16. Kesehatan hati seseorang memiliki pengaruh yang besar pada kesehatan anggota tubuhnya.

    Jika hati seseorang sehat dan tidak dipenuhi oleh syahwat dan syubhat, maka anggota tubuhnya akan mengikuti kebaikan tersebut.

    Sebaliknya, jika hati seseorang rusak dan dipenuhi oleh keburukan, maka anggota tubuhnya juga akan terkena dampak buruk tersebut.

    Oleh karena itu, menjaga kebersihan hati sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kebaikan seluruh aspek kehidupan seseorang.

    Al-Quran tidak hanya berfungsi sebagai obat penyembuh bagi penyakit hati dan jiwa,

    tetapi juga memiliki manfaat sebagai obat penyembuh bagi penyakit fisik.

    Jika seseorang yang sakit diobati dengan melakukan ruqyah, itu dapat menjadi obat bagi tubuhnya.

    Contohnya seperti ketika sahabat membacakan surat Al-Fatihah kepada seorang pemimpin kampung yang tersengat kalajengking.

    خَيْرُ الدَّوَاءِ الْقُرْآنُ


    "Sebaik-baik obat adalah Al-Qur'an."
    Hadits Sunan Ibnu Majah No. 3492 - Kitab Pengobatan


6. Manfaat Tadarus Al-Qur’an Bagi Kesehatan

Tadarus Al-Qur'an adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh umat Islam pada setiap bulan Ramadan.

Membaca Al-Qur'an disarankan untuk diucapkan secara lisan atau disuarakan, minimal terdengar oleh telinga sendiri.

Tadarus Al-Qur'an juga memiliki banyak hikmah, terutama jika dilakukan secara berjamaah.

Suara-suara yang dihasilkan dalam melaksanakan tadarus Al-Qur'an

dapat membentuk frekuensi yang memancarkan energi positif dan sangat bermanfaat bagi kesehatan.

Selain itu, membaca Al-Qur'an juga dapat membawa kebahagiaan dan kedamaian dalam hati.

Dr. Abdul Aziz mengungkapkan bahwa suara seseorang saat membaca Al-Qur'an

dapat memicu sel-sel di dalam tubuh untuk berfungsi dengan baik.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa sekitar 70 persen kandungan tubuh manusia terdiri dari air.

Oleh karena itu, membaca Al-Qur'an dengan suara yang merdu juga dapat memberikan efek positif pada kesehatan tubuh,

karena getaran suara yang dihasilkan dapat merangsang dan memperkuat sel-sel dalam tubuh.

Penjelasan tersebut sejalan dengan penelitian dari dr. Masaru Emoto asal Jepang.

Beliau menyebutkan bahwa ucapan, pikiran, doa, kata-kata, dan tulisan yang baik akan mempengaruhi struktur air.

Menurut dr. Emoto, air akan memberikan respons terhadap stimulan yang ada di sekitarnya dengan baik.

Tadarus Al-Qur'an memiliki efek positif pada psikologis seseorang dengan membentuk pergerakan yang nyaman dan tenang dalam tubuh.

Akibatnya, keadaan yang tenang tersebut dapat merangsang produksi hormon endorfin, yang setara dengan hormon morfin dalam tubuh.

Penelitian tersebut membuktikan bahwa dengan hanya mendengarkan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an,

seseorang yang beragama Islam, baik yang berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan fisiologis yang signifikan.

Tadarus Al-Qur'an dapat membantu mengurangi tingkat depresi dan kesedihan, memberikan ketenangan jiwa,

serta mencegah berbagai macam penyakit yang umum terjadi pada orang-orang yang menjadi objek penelitian Dr. Al-Qadhi.

Dalam penelitiannya, dr Al-Qadhi menggunakan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah,

detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari hasil uji coba tersebut,

dr Al-Qadhi menyimpulkan bahwa bacaan Al-Qur'an memiliki pengaruh besar hingga 97 persen

dalam menciptakan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.

Penelitian ini didukung oleh penelitian lain yang dilakukan oleh dokter yang berbeda.

Dalam Konferensi Kedokteran Islam Amerika Utara tahun 1984, sebuah laporan penelitian mengungkapkan

bahwa Al-Qur'an terbukti mampu membawa ketenangan hingga 97 persen bagi mereka yang mendengarkannya.

7. Tips Melakukan Tadarus Alquran

Tadarus Alquran dapat dilakukan secara individu atau dalam kelompok.

Cara melakukannya adalah dengan membaca Alquran dari awal hingga akhir secara bertahap dan berulang-ulang.

Selain itu, ada juga tadarus Alquran dengan mengikuti jadwal tertentu seperti tadarus 1 juz setiap harinya selama bulan Ramadan.

Agar kegiatan tadarus Alquran menjadi lebih efektif dan menyenangkan, berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan:

  1. Carilah tempat yang tenang dan nyaman untuk membaca Alquran.
  2. Perhatikan tajwid dan bacaan Alquran dengan benar.
  3. Luangkan waktu yang cukup untuk membaca Alquran setiap harinya.
  4. Tanyakan kepada orang yang lebih ahli jika menemukan kesulitan dalam memahami Alquran.
  5. Berdoa sebelum dan sesudah membaca Alquran.


8. Peran Ustadz dan Guru dalam Tadarus Alquran

Ustadz dan guru memegang peran penting dalam membimbing umat muslim dalam melakukan tadarus Alquran.

Mereka dapat memberikan penjelasan dan bimbingan dalam memahami makna Alquran serta memperbaiki bacaan Alquran.

Selain itu, peran ustadz dan guru dalam tadarus Alquran juga mencakup hal-hal berikut:

  1. Memberikan Pemahaman Tentang Tajwid
  2. Tajwid merupakan ilmu yang mempelajari cara membaca Alquran dengan baik dan benar.

    Ustadz dan guru dapat memberikan pemahaman tentang tajwid kepada umat muslim

    agar mereka dapat membaca Alquran dengan benar dan memperbaiki bacaan mereka.

  3. Membimbing Dalam Memahami Makna Alquran
  4. Alquran tidak hanya tentang membaca, namun juga memahami makna Alquran.

    Ustadz dan guru dapat membimbing umat muslim dalam memahami makna Alquran

    dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

  5. Menyediakan Jadwal Tadarus Alquran
  6. Ustadz dan guru dapat menyediakan jadwal tadarus Alquran untuk umat muslim

    yang ingin melakukan tadarus Alquran secara berkelompok.

    Dengan demikian, umat muslim dapat saling mendukung dan memotivasi

    satu sama lain untuk terus melakukan tadarus Alquran.

  7. Mengajar Program Penghafalan Alquran
  8. Ustadz dan guru juga dapat mengajar program penghafalan Alquran

    untuk umat muslim yang ingin menghafal Alquran.

    Dalam program penghafalan Alquran, ustadz dan guru

    dapat memberikan bimbingan dan strategi yang tepat

    agar umat muslim dapat menghafal Alquran dengan lebih mudah dan teratur.

  9. Mendorong Umat Muslim Untuk Mengamalkan Ajaran Alquran
  10. Ustadz dan guru dapat mendorong umat muslim

    untuk mengamalkan ajaran Alquran dalam kehidupan sehari-hari.

    Dalam hal ini, mereka dapat memberikan contoh-contoh praktis tentang

    bagaimana mengaplikasikan ajaran Alquran dalam kehidupan sehari-hari.


9. Kesimpulan

Dalam kesimpulannya, tadarus Alquran adalah salah satu ibadah yang sangat penting bagi umat muslim.

Melalui tadarus Alquran, umat muslim dapat memperdalam pemahaman tentang agama Islam dan mendekatkan diri kepada Allah.

Oleh karena itu, tadarus Alquran perlu menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari umat muslim,

baik secara individu maupun berkelompok, dan dengan bimbingan dari ustadz dan guru yang kompeten.