Skip to main content

Pohon Angsana: Manfaat, Ciri, dan Pembibitan yang Perlu Diketahui

Pohon Angsana (Pterocarpus indicus) adalah salah satu spesies pohon yang sangat populer dan dihargai karena keindahan dan manfaatnya.

Pohon ini juga dikenal dengan sebutan pohon bunga merah, karena bunganya yang berwarna merah cerah yang menawan.

Angsana sering ditemukan di berbagai wilayah tropis dan subtropis di Asia,

termasuk Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan India.

Selain keindahannya, pohon Angsana juga memiliki sejarah panjang dalam budaya dan tradisi setempat.

ciri umum pohon angsana


Angsana Berasal Dari

Pohon Angsana berasal dari keluarga Fabaceae, yang juga dikenal sebagai keluarga polong-polongan.

Spesies ini ditemukan di berbagai habitat, mulai dari hutan hujan dataran rendah hingga daerah yang kering.

Pohon ini dikenal karena kemampuannya untuk tumbuh di berbagai jenis tanah, termasuk tanah berpasir atau berbatu.

Hal ini membuatnya menjadi pilihan populer sebagai pohon peneduh di jalan-jalan perkotaan, taman, dan pekarangan rumah.

Klasifikasi Pohon Angsana

Klasifikasi Nama Ilmiah
Divisi Plantae (Tumbuhan)
Sub Divisi Angiospermate
Kelas Dicotyledoneae
Sub Kelas Dialypetalae
Bangsa Rosales
Family Fabaceae (Keluarga polong-polongan)
Genus Pterocarpus indicus
Spesies Pterocarpus indicus Willd
Sinonim Pterocarpus wallichii Wight & Am;Pterocarpus zollinger Miq.; Pterocarpus papuanus F.v.Mueller; Pterocarpus vidalinus Rolfe.


Pohon Angsana termasuk ke dalam genus Pterocarpus, yang mencakup sekitar 35 spesies di seluruh dunia.

Namun, Pterocarpus indicus adalah spesies yang paling terkenal dan umum.

Pohon ini dapat mencapai tinggi hingga 30 meter, dengan daun yang berbentuk daun majemuk dan berwarna hijau tua.

Bunganya yang menarik memiliki kelopak merah cerah dan sering kali muncul dalam kelompok yang indah.

Selain keindahannya, kayu Angsana juga sangat dihargai karena kekerasannya dan sering digunakan

dalam pembuatan barang-barang berharga seperti perabotan, lantai, dan instrumen musik.

Kayu Angsana juga memiliki nilai ekonomi tinggi dalam industri pengolahan kayu.

Pohon Angsana juga memiliki nilai budaya yang kuat di beberapa negara Asia.

Di Indonesia, misalnya, Angsana dianggap sebagai pohon suci dan sering ditanam di sekitar pura atau tempat ibadah.

Bunganya juga sering digunakan dalam upacara keagamaan dan perayaan tradisional.

Secara keseluruhan, pohon Angsana adalah pohon yang indah dan bernilai tinggi,

baik dari segi keindahan alam maupun manfaatnya.

Keberadaannya tidak hanya memberikan estetika yang menakjubkan,

tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dan kultural bagi masyarakat setempat.

Ciri-Ciri Umum

morfologi angsana
Pohon Angsana (Pterocarpus indicus) memiliki sejumlah ciri khas yang membedakannya dari spesies pohon lainnya.

Berikut adalah beberapa ciri-ciri yang dapat diidentifikasi pada pohon Angsana

Ukuran

Pohon Angsana dapat tumbuh tinggi dengan ketinggian mencapai 30 meter. Batangnya kuat dan tegak.

Bunga

Bunga Angsana berwarna merah menyala dan tumbuh dalam tandan. Kelopak bunganya memiliki bentuk yang mirip dengan bintang.

Buah

Buah Angsana berbentuk polong dan berwarna coklat. Polong tersebut berisi biji-biji kecil.

Kulit batang

Kulit batang Angsana memiliki warna abu-abu hingga coklat. Ketika batangnya cukup tua, kulitnya bisa retak-retak dan terlihat mengelupas.

Persebaran geografis

Pohon Angsana banyak ditemukan di daerah tropis, terutama di Asia Tenggara.

Pohon ini dapat tumbuh baik di daerah dataran rendah maupun dataran tinggi.

Bentuk Daun Angsana

Daun Angsana memiliki bentuk daun majemuk dengan beberapa pasangan daun menyirip yang tersusun secara berlawanan.

Ukuran daunnya cukup besar, dengan panjang sekitar 10 hingga 20 sentimeter.

Setiap pasangan daun memiliki sejumlah daun kecil yang tersusun secara berjajar. Daunnya berwarna hijau tua dengan permukaan yang mengkilap.

Batang Pohon Angsana

Batang pohon Angsana memiliki karakteristik yang kuat dan kokoh. Biasanya berbentuk lurus dengan garis-garis yang jelas.

Batangnya memiliki tekstur yang halus dan terlihat mengkilap.

Pada pohon dewasa, kulit batangnya berwarna cokelat keabu-abuan dengan sedikit retakan atau alur yang terbentuk seiring bertambahnya usia pohon.

Struktur Kayu Angsana

Kayu Angsana memiliki struktur yang keras dan tahan lama. Warna kayu segar cenderung berwarna merah kemerahan,

tetapi seiring waktu, warnanya dapat berubah menjadi cokelat kemerahan yang lebih tua.

Serat kayu Angsana terlihat jelas dan sering kali terdapat pola kayu yang menarik, seperti serat melengkung atau garis-garis.

Kayu Angsana memiliki sifat yang tahan terhadap serangan rayap dan pembusukan, serta ketahanan terhadap perubahan cuaca dan kelembaban.

Oleh karena itu, kayu Angsana sangat dihargai dalam industri pengolahan kayu, termasuk dalam pembuatan perabotan, lantai, dan instrumen musik.

Pohon Angsana adalah pohon yang mempesona dan bernilai tinggi, baik dari segi keindahan maupun manfaatnya.

Dengan bentuk daun yang khas, batang yang kokoh, dan kayu yang kuat, pohon ini memiliki daya tarik visual yang tinggi

dan memberikan kontribusi ekonomi serta budaya bagi masyarakat setempat.

Pembuluh Kayu

Kayu Angsana memiliki sistem pembuluh yang terdiri dari pembuluh angkut air (xilem) dan pembuluh angkut nutrisi (floem).

Pembuluh xilem membawa air dan nutrisi dari akar ke seluruh bagian pohon,

sedangkan pembuluh floem mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke bagian-bagian lain pohon.

Sel Kayu

Sel-sel kayu terdiri dari serat kayu dan sel trakeid. Serat kayu adalah sel panjang dengan dinding sel yang kuat dan berfungsi memberikan kekuatan pada kayu.

Sel trakeid memiliki bentuk silindris dan membantu dalam pengangkutan air dan nutrisi di dalam kayu.

Jaringan Parenkima

Jaringan parenkima terdapat di antara serat kayu dan sel trakeid.

Jaringan ini memiliki fungsi menyimpan cadangan nutrisi dan membantu dalam penyembuhan luka pada kayu.

Konsentris

Kayu Angsana sering kali memiliki pola pertumbuhan konsentris yang terlihat sebagai lingkaran-lingkaran pada potongan melintang kayu.

Lingkaran tersebut merupakan akibat dari pertumbuhan tahunan yang dapat memberikan informasi tentang umur pohon dan kondisi pertumbuhannya.

Serat

Kayu Angsana memiliki serat yang panjang dan kuat. Serat kayu ini memberikan kekuatan pada kayu dan sering digunakan dalam industri furnitur dan konstruksi.

Kandungan Kimia

Kayu Angsana mengandung zat kimia yang memberikan sifat tahan terhadap serangan hama dan pembusukan.

Beberapa senyawa yang terdapat dalam kayu Angsana adalah flavonoid, tanin, dan zat warna merah.

Itulah beberapa komponen dan struktur kayu Angsana. Struktur ini memberikan kekuatan dan sifat khas pada kayu Angsana yang banyak dimanfaatkan dalam berbagai industri.

Jenis-Jenis Pohon Angsana

Pohon Angsana (Pterocarpus indicus) memiliki beberapa varietas dan subspesies yang menampilkan perbedaan dalam karakteristik morfologi dan habitat.

Berikut adalah beberapa jenis pohon Angsana yang dapat ditemukan

Pterocarpus indicus var. indicus

Varian ini merupakan jenis Angsana yang paling umum dan tersebar luas di wilayah Asia Tenggara.

Pohon ini memiliki bentuk daun yang besar dengan daun majemuk berpasangan.

Bunganya berwarna merah cerah yang menarik dan sering digunakan dalam upacara keagamaan serta perayaan tradisional.

Pterocarpus indicus var. echinatus

Varian ini memiliki ciri khas daun yang lebih kecil dan ramping dibandingkan dengan varian indicus.

Daunnya sering kali memiliki bentuk yang lebih sempit dan panjang.

Varian ini ditemukan di wilayah pesisir India dan Sri Lanka.

Pterocarpus indicus var. lepidus

Varian ini memiliki daun yang lebih kecil dibandingkan dengan varian indicus.

Daun-daunnya biasanya tersusun secara berpasangan dan berwarna hijau tua.

Pohon ini lebih sering ditemukan di wilayah barat daya India dan Sri Lanka.

Pterocarpus indicus subsp. echinatus

Subspesies ini umumnya ditemukan di wilayah Kepulauan Pasifik seperti Fiji, Tonga, dan Kaledonia Baru.

Pohon ini memiliki karakteristik daun dan bunga yang mirip dengan varian echinatus.

Pterocarpus indicus subsp. grandifolius

Subspesies ini memiliki daun yang lebih besar dan lebar dibandingkan dengan jenis lainnya.

Subspesies ini dapat ditemui di wilayah Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Thailand.

Pohon-pohon Angsana dari berbagai jenis dan varietas ini memiliki keindahan dan manfaat yang sama.

Masing-masing jenis memiliki karakteristik unik dalam bentuk daun, bunga, dan penyebaran geografis.

Keberagaman ini menambah pesona alami pohon Angsana dan memberikan nilai ekologi dan budaya bagi lingkungan tempat mereka tumbuh.

Manfaat Pohon Angsana Bagi Lingkungan

Pohon Angsana memiliki berbagai manfaat yang meliputi

Kayu

Kayu Angsana memiliki sifat yang keras, tahan lama, dan mudah untuk dikerjakan. Oleh karena itu,

kayu Angsana sering digunakan dalam industri pembuatan furnitur, perahu, konstruksi bangunan, dan bahan baku berbagai produk kayu lainnya.

Alat Musik

Kayu Angsana juga digunakan dalam pembuatan alat musik seperti gitar, biola, dan instrumen lainnya.

Kayu yang keras dan bergetah memberikan resonansi yang baik dan kualitas suara yang indah pada alat musik tersebut.

Pengobatan tradisional

Beberapa bagian dari pohon Angsana memiliki nilai medis dan digunakan dalam pengobatan tradisional.

Misalnya, kulit batang Angsana digunakan untuk mengobati diare, demam, dan infeksi kulit.

Pohon peneduh

Angsana adalah pohon yang besar dan daunnya lebat, sehingga memberikan naungan yang baik.

Pohon ini sering ditanam sebagai pohon peneduh di taman, taman kota, dan jalan-jalan untuk melindungi dari sinar matahari yang langsung.

Pemanis alami

Pohon Angsana menghasilkan nektar manis yang menarik banyak serangga, termasuk lebah.

Nektar ini dapat digunakan sebagai sumber pemanis alami.

Nilai estetika

Pohon Angsana memiliki bunga yang indah dengan warna merah menyala. Bunga ini memberikan pemandangan yang menarik dan estetis,

membuatnya menjadi pilihan yang populer untuk penanaman di taman dan area lanskap.

Pelestarian lingkungan

Pohon Angsana memiliki akar yang kuat dan dapat membantu dalam pencegahan erosi tanah. Selain itu, sebagai pohon tropis,

Angsana juga berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan memberikan habitat bagi berbagai spesies flora dan fauna.

Itulah beberapa manfaat dari pohon Angsana. Dengan keindahan, kegunaan, dan peran lingkungannya,

pohon Angsana memiliki nilai penting dalam budaya dan kehidupan manusia.

Teknik Pembibitan Pohon Angsana

Berikut adalah beberapa teknik pembibitan pohon Angsana yang umum digunakan

Penyemaian biji

Cara yang paling umum untuk membibitkan pohon Angsana adalah melalui penyemaian biji. Langkah-langkahnya meliputi:

  1. Kumpulkan biji Angsana yang matang dari pohon yang sehat.
  2. Cuci biji dengan air bersih untuk menghilangkan sisa daging buah yang menempel.
  3. Rendam biji dalam air hangat selama 24 jam untuk membantu memecahkan lapisan keras pada biji.
  4. Setelah perendaman, taburkan biji di wadah penyemaian yang berisi campuran tanah dan pasir yang gembur.
  5. Tutup biji dengan lapisan tipis campuran tanah dan pasir.
  6. Jaga kelembaban tanah dengan penyiraman yang cukup dan tempatkan wadah di tempat yang terkena sinar matahari yang cukup.
  7. Setelah bibit tumbuh dan memiliki beberapa daun, Anda dapat memindahkannya ke pot yang lebih besar atau lokasi penanaman yang tetap.


Stek

Metode stek biasanya digunakan ketika ingin menghasilkan tanaman dengan sifat-sifat yang sama dengan pohon induknya.

Namun, stek pada pohon Angsana bisa cukup sulit. Untuk mencobanya, berikut langkah-langkahnya:

  1. Pilih cabang yang sehat dan kuat dari pohon Angsana.
  2. Potong potongan cabang sepanjang sekitar 15-20 cm.
  3. Singkirkan daun bagian bawah setengah potongan stek.
  4. Celupkan ujung potongan stek ke dalam zat pengakar untuk mempromosikan pertumbuhan akar.
  5. Tanam potongan stek di media tanam yang cocok, seperti campuran pasir dan tanah.
  6. Pastikan media tetap lembab dan tempatkan stek di tempat yang terlindung dari sinar matahari langsung.
  7. Setelah akar terbentuk, Anda dapat memindahkan stek ke pot atau lokasi penanaman permanen.


Okulasi atau cangkok

Metode okulasi atau cangkok umumnya digunakan untuk menggabungkan bagian atas pohon

yang diinginkan dengan akar dan batang yang kuat dari pohon Angsana yang sudah ada.

Teknik ini lebih kompleks dan biasanya dilakukan oleh tukang kebun yang berpengalaman.

Perlu diingat bahwa perawatan yang tepat, seperti penyiraman yang cukup, pencahayaan yang baik,

dan kondisi tanah yang sesuai, sangat penting untuk keberhasilan pembibitan pohon Angsana.

Selain itu, memahami kebutuhan lingkungan dan persyaratan pertumbuhan pohon Angsana

juga akan membantu dalam mencapai keberhasilan dalam pembibitan.

Perawatan dan Pemeliharaan

Perawatan dan pemeliharaan yang baik diperlukan untuk menjaga kesehatan dan keindahan Pohon Angsana.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan dan pemeliharaan Pohon Angsana

Penyiraman

Pohon Angsana membutuhkan penyiraman yang cukup terutama pada musim kemarau.

Pastikan tanah di sekitar pohon tetap lembab, tetapi tidak tergenang air.

Periksa kelembaban tanah secara berkala dan sesuaikan pola penyiraman.

Pemupukan

Berikan pupuk organik atau pupuk kandang secara teratur untuk memberikan nutrisi yang cukup bagi pertumbuhan pohon.

Pemupukan sebaiknya dilakukan pada awal musim semi atau musim hujan.

Pemangkasan

Lakukan pemangkasan rutin untuk mengatur pertumbuhan dan bentuk pohon.

Pemangkasan juga berguna untuk menghilangkan ranting-ranting yang mati atau sakit.

Pastikan menggunakan alat pemangkasan yang steril untuk menghindari penyebaran penyakit.

Perlindungan terhadap Hama dan Penyakit

Monitor keberadaan hama seperti ulat, kutu, atau serangga lain yang dapat merusak pohon.

Jika terdeteksi adanya hama, gunakan insektisida alami atau metode pengendalian hama yang ramah lingkungan.

Selain itu, perhatikan juga tanda-tanda penyakit seperti bercak daun, kerusakan kulit batang, atau pertumbuhan yang tidak normal.

Jika ada tanda-tanda penyakit, konsultasikan dengan ahli pertanian atau arboris untuk pengobatan yang tepat.

Penyediaan Ruang Tumbuh yang Cukup

Pastikan Pohon Angsana memiliki ruang tumbuh yang cukup untuk akar dan cabangnya.

Hindari menanam pohon terlalu dekat dengan infrastruktur atau bangunan, sehingga akar tidak terhambat dan dapat menyebar dengan baik.

Pelindung Akar

Lindungi akar pohon dengan memberikan lapisan mulsa organik di sekitar pangkal pohon.

Mulsa akan membantu menjaga kelembaban tanah, mengendalikan pertumbuhan gulma, serta melindungi akar dari suhu ekstrem.

Pemantauan Rutin

Periksa secara rutin kondisi pohon, termasuk dedaunan, bunga, dan pertumbuhan.

Jika ada perubahan yang mencurigakan atau masalah yang muncul, tanggapi dengan cepat untuk mencegah masalah yang lebih besar.

Konsultasikan dengan Ahli

Jika Anda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan tentang perawatan dan pemeliharaan Pohon Angsana,

sebaiknya konsultasikan dengan ahli pertanian, arboris, atau tukang kebun yang berpengalaman untuk saran dan panduan yang lebih spesifik.

Dengan perawatan dan pemeliharaan yang tepat, Pohon Angsana dapat tumbuh dengan baik, sehat, dan memberikan keindahan yang menawan.